Senin 09 Apr 2012 16:20 WIB

DPD: Pemilukada Diharapkan Jadi Kebangkitan Aceh

Irman Gusman
Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Aceh untuk periode 2012-2017, Senin (9/4) jadi pesta demokrasi akbar di provinsi itu. Ketua DPD, Irman Gusman, berharap agar siapapun kepala daerah terpilih merupakan pilihan dari seluruh lapisan masyarakat.

“Saya berharap pasangan kepala daerah terpilih haruslah dihormati dan didukung dalam menjalankan roda pemerintahan. Ibarat keluarga, anggota keluarga dan kepala keluarga haruslah saling support dan bertanggung jawab dengan perannya masing-masing,” tutur Irman dalam pernyataan persnya, Senin.

Terkait dengan adanya potensi konflik dalam proses pemungutan suara maupun pascapenetapan pemenang, DPD telah menurunkan tim pengawasan untuk mengawal proses pemilukada agar berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Tim pengawas membuka posko pengaduan di kantor perwakilan DPD di provinsi Aceh.

Di sisi lain, Irman melihat bahwa Aceh adalah wilayah yang penuh potensi. Apabila seluruh pemangku kepentingan di Aceh dapat bersatu dalam membangun Aceh, kata dia, maka provinsi ini dapat bangkit menjadi provinsi terdepan di Indonesia. “Hal ini menjadi pelajaran dan modal berharga bagi seluruh masyarakat maupun pemimpin Aceh untuk bangkit menjadi provinsi terdepan di Indonesia,” ujar Irman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement