REPUBLIKA.CO.ID, ANN ARBOR – Banyak cara untuk menjembatani antara Muslim dan masyarakat AS. Salah satunya, dengan menyelenggarakan lomba mengeja nasional (Spelling Bee) untuk anak-anak usia 8-14 tahun. Hal itulah yang dilakukan sekolah Muslim Michigan, K-2.
Pemilik Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Global (TMA), Tausif Malik, mengatakan kompetisi ini diharapkan mampu menghubungkan Muslim dengan masyarakat AS.
Namun, belum banyak Muslim yang tahu soal mengeja. "Keluarga Muslim lebih memilih mendidik anak-anaknya pada bidang kedokteran atau teknik," kata dia seperti dikutip onislam.net, Senin (9/4).
Nantinya, kata Tausif, melalui lomba ini akan terbangun semacam dialog antar Muslim dan non-Muslim. Harapannya, semakin banyak dialog yang terbangun maka kesalahpahaman yang banyak terjadi akan berkurang.
Meski belum dalam skala besar dan keterbatasan sumber daya, kompetisi ini menyimpan harapan besar ke depan. "Kami tidak hanya mempromosikan Islam tetapi juga pendidikan. Yang lebih penting lagi persatuan," kata Khadijah Chaudry, Anggota Dewan Sekolah dan Guru.
Menurut Chaudry, melalui momen ini pula kebersamaan dengan orang lain dalam komunitas kian intensif. Hal itu akan memberikan kesempatan bagi anak-anak Muslim untuk juga aktif memberikan sumbangsih ke luar komunitas.
Selama kompetisi, sebuah pasar kecil akan digelar dengan ragam pernak-pernik berbau Islam dan Muslim. Tak terbatas pula pernak-pernik umum terkait Spelling Bee.