REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bukan masalah ekonomi atau pengangguran yang menjadi isu utama jelang pemilihan umum Presiden Perancis, melainkan Islam dan Muslim. Sejumlah pihak, utamanya Muslim, mulai gerah dengan gerak-gerik Presiden Nicolas Sarkozy yang dianggap bakal memicu Islamofobia.
Sebenarnya Sarkozy tidak begitu pandai dalam melangkah. Beruntung aksi penembakan yang dilakukan Mohammed Merah membuat posisi Sarkozy di atas angin.
Pakar Hubungan Internasional, Universitas Kalamoon, Suriah, Marwan Kabalan menilai, tragedi Toulouse merupakan senjata kuat Sarkozy untuk memperbesar peluangnya kembali menjabat posisi utama di Republik Perancis.
"Popularitasnya meningkat setelah tragedi Toulouse. Padahal sebelumnya, popularitasnya terus menurun," kata dia seperti dikutip alarabiya.net, Senin (9/4).