Selasa 10 Apr 2012 12:21 WIB

Din: Pragmatisme Bikin PKS Alami Dilema Politik

Rep: Amri Amrullah/ Red: Didi Purwadi
Din Syamsuddin
Foto: Republika
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin, menilai kepragmatismean politik lah yang membuat PKS masuk dalam dilema politik.

"PKS sudah meninggalkan ghirah ideologisnya ke ruang-ruang populis yang lebih electoral. Inilah yang membuat PKS masuk dalam dilema politik sekarang," jelas Din dalam peluncuran dan diskusi buku 'Dilema PKS: Suara dan Syariah', di Jakarta, Selasa (10/4).

Din menilai dilema dan kegalauan inilah yang membuat PKS sampai pada saat posisi di dalam atau di luar koalisi pemerintahan. Padahal, massa PKS telah melihat partai ini punya sikap. "Maka, tentukanlah sikap yang baik bagi massa PKS dan tetap menjaga ideologi awal PKS," katanya.

Lanjut Din, keputusan ini harus segera diambil sebelum menjadi permasalahan yang lebih riskan bagi PKS dalam pemilu mendatang. Terutama apabila ini terus berjalan dan meninggalkan apa yang diimpikan massa ideologis PKS.

Din mengatakan tantangan bagi PKS kedepan segera merumuskan sebagai penyesuaian dalam perkembangan tanpa harus meninggalkan ghirah ideologisnya. "Inilah bentuk partai politik Islam yang lebih modern dan rahmatan lil alamin," ujar Din.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement