REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Banyak kisah terungkap saat kapal Titanic tenggelam. Namun, tidak ada yang tahu bahwa saat tragedi itu terdapat penumpang dari Timur Tengah yang menjadi korban.
Saat tragedi itu difilmkan pada tahun 1997 oleh James Cameron, dalam satu adegan terlihat seorang ibu yang diketahui merupakan warga Timur Tengah mendesak putrinya untuk segera bergegas meninggalkan kapal.
Ciri itu tertangkap dalam pengucapan kata dalam bahasa Arab dengan aksen Lebanon saat ibu itu berujar, "Ayo... bergegas!"
Suami ibu itu, dalam adegan yang sama, juga dengan menggunakan bahasa Arab beraksen Lebanon membalas ajakan sang istri, "Tunggu, coba lihat apa yang kita bisa lakukan."
Sebelumnya, suami ibu itu terlihat membalik-balikkan halaman sebuah buku tentang prosedur darurat dalam kapal.
Hingga saat ini, setiap peringatan tragedi itu tidak ada yang tahu korban dari penumpang asal Timur Tengah, Padahal, Kafr Mishki, sebuah kota kecil di Tenggara Beirut, kehilangan 13 penduduknya yang saat itu menjadi penumpang Titanic.
"Gereja Kafr Mishki tiap Ahad mengadakan misa untuk para korban. Kami pun rutin mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban," ungkap Walikota Kafr Mishki, Khalil Al-Silkli seperti dikutip alarabiya.net, Selasa (10/4).
Sikli mengungkap lebih dari 11.000 penduduk asli Kafr Mishki bermigrasi ke sejumlah negara di dunia. Lebih dari 6.000 berada di Ottawa, Kanada.
Serupa dengan tetangganya, Hardine, kota kecil di Utara Beirut juga mencatat ada penduduknya yang menjadi korban Titanic. "Kami kehilangan 11 penduduk," ungkap Walikota Bakhous, Sarkis Assaf.
Menurut Bakhous, rata-rata usia warganya yang menjadi korban berumur 25 tahun. Lima orang dari mereka belum menikah. "Saya berharap pemerintah Lebanon akan memerhatikan hal ini, terutama saat peringatan tragedi tenggalamnya kapal Titanic," harapnya.