Selasa 10 Apr 2012 20:06 WIB

Pengacara: Agusrin tak Bersalah

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Heri Ruslan
Gubernur Bengkulu non aktif, Agusrin M Najamuddin.
Foto: Antara
Gubernur Bengkulu non aktif, Agusrin M Najamuddin.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gubernur Bengkulu nonaktif, Agusrin M Najamuddin yang menjadi terpidana kasus korupsi ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Selasa (10/4). Meski proses Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) masih berjalan, pihak kuasa hukum Agusrin tetap menyatakan diri bahwa kliennya tidak bersalah.

"Saya yakin, dia tidak bersalah," kata salah satu kuasa hukum Agusrin, Marthen Pongrekun dalam pesan singkat kepada Republika, Selasa (10/4).

Marthen memaparkan Agusrin datang sendiri ke Lapas Cipinang untuk meminta dieksekusi dan membuktikan jika Agusrin patuh terhadap hukum. Dengan cara tersebut, ia pun mengklaim Agusrin mendukung proses penegakan hukum terhadap dirinya.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) pun, lanjutnya, mengakui bahwa sudah tidak ada kerugian negara. Pasalnya uang yang dialihkan oleh Chairuddin ke rekening lain sudah disetorkan seluruhnya ke rekening kas daerah Bengkulu sebelum dilakukan penyidikan.

"Di samping itu, Chairuddin sudah dinyatakan terbukti memalsukan tanda tangan Agusrin selaku Gubernur Bengkulu untuk membuka rekening khusus untuk menampung dana bagi hasil PBB dan PBHTB," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement