REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sedikitnya 16 orang tewas dalam insiden bom bunuh diri di kantor pemerintahan Afghanistan, Selasa (10/4). Taliban mengaku bertanggung jawab dalam aksi yang dilakukan di dua tempat ini.
Aksi pertama terjadi di Herat, bagian barat Afghanistan. Sebuah mobil SUV meledak di depan pintu gerbang kantor kepolisian distrik Guzara. "Kami telah mendapat bocoran bahwa ada sebuah mobil dengan bahan peledak mendekat," kata juru bicara kepolisian Afghanistan seperti dilansir AP.
Ia menjelaskan, sebagian petugas telah mencoba mengejar untuk menghentikan mobil itu. Mobil kemudian berganti arah menuju kantor balaikota Guzara. Mobil meledak ketika diperiksa di pos pengamanan. "Dua orang pria dan seorang wanita menggunakan burqa ditemukan tewas dalam mobil tersebut," ungkapnya.
Kepala pemerintahan distrik Guzara, Nasar Ahmad Popul mengatakan, tiga orang petugas keamanan dan sembilan warga sipil tewas dalam ledakan. Setidaknya 50 warga lain, termasuk anak-anak, menderita luka-luka. "Ledakannya sangat besar. Suara ledakan terdengar sangat keras dalam radius satu kilometer," ujarnya.
Di saat hampir bersamaan, tiga orang menggunakan jubah berisi bom berusaha memasuki kantor kepolisian distrik Musa Qala, Provinsi Helmand. Polisi berusaha menembak ketiga pelaku bom bunuh diri tersebut. Satu tewas tertembak, sementara dua lainnya berhasil meledakkan diri.
"Empat petugas tewas dalam insiden ini. Lima petugas lain luka-luka," kata juru bicara pemerintah setempat, Daud Ahmadi.