Rabu 11 Apr 2012 13:51 WIB

Keterangan Saksi Kuatkan Kedekatan Nunun-Miranda

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hazliansyah
Mantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI, Nunun Nurbaeti di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (9/4).
Foto: Fanny Octavianus/ANTARA
Mantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI, Nunun Nurbaeti di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang lanjutan perkara suap cek pelawat dengan terdakwa Nunun Nurbaetie kembali di gelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (11/4). Sidang yang mengagendakan pemeriksaan saksi, menghadirkan tiga saksi yang meringakan Nunun. Mereka adalah Lini Suparni (staf pribadi Nunun), Samid Bahruddin (supir Nunun) dan Ritje Slamet (pengusaha catering).

Dalam kesaksiannya tiga orang yang dihadirkan sekaligus sebagai saksi membenarkan kedekatan Miranda Goeltom dengan Nunun Nubaetie. Bahkan Lini Suparni, staf pribadi Nunun, menyebut hubungan keduanya sangat akrab.

"(Miranda) saya tahu tapi tidak kenal, karena Beliau sering ke Cipete (rumah Nunun). Setahu saya dua kali," kata Lini.

Saksi Samid Bahrudin yang sudah bekerja sebagai supir Nunun selama 14 tahun juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya Miranda kerap kali mendatangi rumah Nunun dengan diantar oleh supir Miranda. "Yang saya tahu (Miranda) datang diantar sama supirnya dengan mobil Toyota Crown warna hitam. kalau datang kerumah biasanya lama," katanya.

Pengusaha catering langganan Nunun, Ritje Slamet juga menjelaskan hal yang sama. Ritje yang sudah menjadi langganan catering keluarga Nunun sejak tahun 80-an seringkali melihat Miranda Goeltom dalam acara-acara yang diadakan keluarga Nunun.

"Suka lihat. Kalau ada kegiatan-kegiatan ada ibu Miranda. Mereka (Nunun-Miranda) cukup akrab," ucap Ritje.

Keterangan ketiga saksi itu sekaligus membantah kesaksian Miranda Goeltom pada persidangan Senin lalu. Miranda mengaku tidak begitu akrab dengan Nunun Nurbaeti. Padahal Nunun Nurbaetie membenarkan telah memfasilitasi pertemuan antara Miranda Swaray Gultom dan beberapa Anggota Dewan di rumahnya, Jl Cipete Raya, sebelum pelaksanaan fit and proper test DGS BI tahun 2004.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement