REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Kantor Perdana Menteri Jepang akan mengumumkan pembentukan satuan tugas untuk peluncuran roket Korea Utara, kata Kepala Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura, Rabu (11/4).
"Kami akan bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk menyeru DPRK/Korea Utara membatalkan tindakan apapun yang akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan ini, dan terus mendesak mereka sampai menit terakhir untuk menghentikan peluncuran," kata Fujimura dalam konferensi pers.
Kantor yang ada di bawah pusat manajemen krisis perdana menteri itu direorganisasikan pada Rabu sore untuk meningkatkan pengumpulan informasi mengenai kemampuan, kata Fujimura.
Pemerintah Jepang telah mengatakan roket itu "biasanya tidak jatuh di dalam" wilayah Jepang, tetapi persiapan yang dilakukan hanya dalam kasus roket tiba-tiba menikung dari lintasan yang direncanakan.
Korea Utara mengumumkan sebelumnya bahwa pihaknya akan meluncurkan satu satelit "pengamatan bumi" atau Kwangmyongsong-3, dengan menggunakan roket jarak jauh untuk menandai ulang tahun ke-100 mendiang pemimpin Kim Il-Sung, Bapak Pendiri Korea Utara. Satelit itu dijadwalkan akan diluncurkan dari stasiun peluncuran di Provinsi Phyongan Utara antara 12-16 April.