Rabu 11 Apr 2012 18:15 WIB

PM Inggris: Inggris Siap Bantu Aceh

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) menerima kedatangan PM Kerajaan Inggris David Cameron (kiri) saat kunjungannya ke Istana Negara, Jakarta,Rabu (11/4) Pertemuan PM Inggris ke Indonesia membahas peningkatan kerjasama kedua negara dalam segal
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) menerima kedatangan PM Kerajaan Inggris David Cameron (kiri) saat kunjungannya ke Istana Negara, Jakarta,Rabu (11/4) Pertemuan PM Inggris ke Indonesia membahas peningkatan kerjasama kedua negara dalam segal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedatangan PM Inggris, David Cameron berbarengan dengan gempa bumi yang terjadi di Aceh pada Rabu (11/4) sore. Dalam sambutannya di Istana Merdeka, Cameron memberikan perhatian terhadap bencana alam yang baru saja terjadi.

“Saya sangat concern dengan laporan gempa bumi yang ada di Aceh. Pikiran kami, Inggris siap membantu,” katanya.

Ia juga mengatakan akan berdiri bersama rakyat dan pemerintah Indonesia untuk menyikapi dengan segera gempa bumi yang terjadi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sejauh ini kondisi di Aceh masih bisa ditangani. “Situasinya undercontrol,” katanya menjawab pertanyaan wartawan Inggris yang mengkhawatirkan bencana tersebut berpengaruh pada kunjungan PM Inggris.

Ia menegaskan gempa di Aceh saat ini berbeda dengan gempa 2004 lalu. Ia mengharapkan kegiatan PM Inggris tetap berlangsung sebagaimana yang telah dijadwalkan. “Saya pastikan system akan tetap berjalan,” katanya.

Seperti diberitakan Aceh dan sekitarnya kembali dilanda gempa bumi dengan kekuatan 8,5 SR. Gempa susulan pun terjadi dengan skala 8,8 SR. Akibatnya sempat terjadi kepanikan meskipun hingga saat ini belum dilaporkan adanya korban jiwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement