REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 8,5 SR yang melanda Nangroe Aceh Darussalam pada Rabu (11/04) sore tepatnya pukul 15.38 WIB juga menyebabkan tembok lembaga pemasyarakatan (LP) Banda Aceh jebol. Lubang menganga hingga 50 meter.
Gempa yang terjadi Rabu (11/4) sore kemarin selain menimbulkan kepanikan bagi masyarakat Aceh, juga mengakibatkan rusaknya sebagian infrastuktur bangunan disana.
Seorang pewarta foto dari Jakarta yang sudah berada di Aceh sejak enam hari yang lalu, Agung Pambudi, berkata kondisi LP Banda Aceh memang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa.
"Ada kerusakan di LP Banda Aceh kelas 2a, Temboknya jebol sepanjang 50 meter," ujar Agung Pambudhy saat dihubungi oleh Republika, Kamis (12/04). Para awak media pun sedang mendatangi LP tersebut guna melihat kerusakan dan kondisi para napi.
Napi dipersilahkan keluar
Gempa yang melanda daerah Nangroe Aceh Darussalam (NAD) kemarin membuat para sipir di Lapas Jaya Lambaro Banda Aceh mempersilahkan para tahanan keluar dari ruang tahanan untuk mengamankan diri ke lapangan.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Gustav Leo menuturkan, saat gempa pertama berlangsung, para napi masih dibiarkan berada di ruang tahanan, tapi setelah gempa kedua mereka digiring ke lapangan yang masih berada di dalam kompleks penjara.
"Ketika gempa yang kedua, dan juga adanya isu tsunami maka para sipir di lapas memutuskan untuk membawa napi ke lapangan," ujar Kombes Gustav Leo saat dihubungi Republika, Rabu (11/04).
Kombes Gustav mengungkapkan, saat evakuasi tersebut berlangsung tidak ada napi yang kabur.