REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP – Wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya menjadi salah satu wilayah yang memiliki risiko jumlah korban sangat tinggi jika terjadi tsunami.
Hal ini mengingat topografi wilayah sebagian besar wilayah kabupaten Cilacap merupakan dataran rendah yang landai dan jauh dari kawasan pegunungan.
''Cilacap memang menjadi salah satu wilayah di pesisir selatan Pulau Jawa yang memiliki risiko korban yang sangat besar jika terjadi tsunami. Jika terjadi tsunami, warga akan kesulitan menyelamatkan diri mengingat kondisi pegunungannya sangat jauh,'' kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wasi Aryadi, Kamis (12/4).
Yang memprihatinkan lagi, dalam kondisi risiko tinggi seperti ini, ternyata alat peringatan dini yang ada di sepanjang garis pantai Kabupaten Cilacap, terhitung sangat minim. Menurut Wasi, saat ini hanya ada enam unit perangkat peringatan dini tsunami.
''Dengan panjang garis pantai Cilacap yang mencapai 103 kilometer, ternyata hanya enam perangkat peringatan dini tsunami yang sudah terpasang. Seharusnya, paling tidak ada 18 unit perangkat peringatan dini yang terpasang di garis pantai sepanjang itu,'' jelasnya.
Dia mengaku, di sepanjang garis pantai tersebut, memang tidak seluruhnya menjadi wilayah pemukiman penduduk. Namun dari luas garis pantai sepanjang itu, ada sekitar 50 kilometer yang merupakan kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang cukup banyak. Mestinya, di seluruh lokasi-lokasi kawasan penduduk tersebut terpasang alat peringatan dini tsunami.
Saat ini, kata Wasi, keenam unit perangkat peringatan dini yang ada, baru terpasang di lokasi-lokasi wilayah yang memang sudah sangat padat penduduk. Lima unit diantaranya terpasang di kawasan yang masuk wilayah Kota Cilacap dan satu unit di wilayah obyek wisata Widara Payung Kecamatan Binangun.
Menurut Wasi, masih sedikitnya alat peringatan dini tsunami yang terpasang di wilayah Kabupaten Cilacap disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah kabupaten. Pada tahun 2012 ini, Pemkab Cilacap kembali mengalokasikan anggaran untuk memasang alat peringatan dini tsunami. Namun anggaran tersebut, hanya dialokasikan untuk pengadaan dan pembangunan satu unit perangkat peringatan dini. Peralatan peringatan dini tersebut, biasanya dilengkapi dengan tower sirine, pengeras suara dan bangunan gardu.