REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Kapal kayu tanpa nama yang mengangkut sekitar 50 orang imigran gelap dari Timur Tengah tenggelam di Selat Maluk, barat daya Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis sore.
"Benar ada laporan kapal tenggelam, dan sejak pukul 17.00 Wita kami sudah menerjunkan tim SAR ke lokasi, yakni di perairan Maluk, Pulau Sumbawa barat daya," kata Kepala Kantor Badan SAR Mataram Marsudi ketika dihubungi dari Mataram.
Ia mengatakan bahwa tim SAR menggunakan kapal besar Rescue Boat (RB) tipe 220 untuk mengevakuasi korban kapal tenggelam itu. Kapal SAR RB-220 itu bertolak dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, menuju perairan Sumbawa barat daya.
Tim SAR belum mengetahui secara jelas kapal yang mengangkut imigran gelap Timur Tengah itu berlayar dari arah mana dan hendak menuju ke mana hingga dilaporkan tenggelam di perairan Sumbawa barat daya itu.
Sesaat sebelum tenggelam salah seorang menelepon ke Kedutaan Besar Australia guna mengabarkan kapal kayu itu hendak tenggelam. Kapal kayu berukuran 3 x 8 meter itu dilaporkan mengangkut sekitar 50 orang imigran gelap dari Timur Tengah.
Diduga kapal kayu itu hendak memasuki perairan Australia, namun kembali bertolak ke perairan Indonesia karena dihempas badai gelombang, dan dilaporkan tenggelam di perairan Sumbawa barat daya itu.
"Memang agak sulit melacak pergerakan kapal kayu berwarna putih itu karena tanpa nama, tetapi kami berupaya mengevakuasi jika benar dilaporkan tenggelam," ujarnya.
Marsudi mengatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan proses evakuasi pada hari Jumat (13/4) pagi. Bahkan, pihaknya berencana mengerahkan helikopter Basarnas untuk mengevakuasi korban kapal tenggelam itu.
"Biasanya kapal seperti itu milik nelayan yang disewa para imigran gelap untuk menyeberang ke Australia. Tapi itu dugaan saja, masih ditelusuri. Besok pagi, kami kerahkan helikopter untuk evakuasi udara," ujarnya.