Jumat 13 Apr 2012 09:05 WIB

Dalam 10 Tahun, 2.106 Islamic Centre Berdiri di AS

Rep: amri amrullah/ Red: Taufik Rachman
Masjid Noor Islamic Center di Dublin, Ohio, Amerika Serikat.
Foto: Paul Vernon/AP
Masjid Noor Islamic Center di Dublin, Ohio, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Sebuah studi terbaru yang dilakukan empat lembaga islam dan keagamaan di Amerika Serikat (AS), menunjukkan fenomena pertumbuhan Islamic Center dan Masjid  yang luar biasa di negara Paman Sam ini.

Studi dari Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Hartford Institute on Religion, Lingkaran Islam Amerika Utara (ICNA) dan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR)menungkapkan, Dalam 10 tahun terakhir telah berdiri 2.106 Islamic Center di seantero AS.

"Jumlah tersebut belum termasuk 900 masjid yang telah berdiri sejak tahun 2000 lalu," sebut laporan studi tersebut yang di lansir dari the daily news egypt, Kamis (12/4). Angka pertumbuhan masjid ini ternyata berbanding terbalik dengan adanya kontroversi dari warga AS dan kebijakan pemerintah, yang melakukan pengawasan ketat terhadap umat Islam.

Terutama pada 2010-2011 dengan adanya penolakan besar berdirinya sebuah Islamic Center di dekat lokasi World Trade Center (WTC). Penolakan anti pendirian masjid ini kemudian berkembang ke seluruh wilayah di Tennessee hingga California.

Namun kenyataannya dalam survei ini menunjukkan ketakutan besar-besaran pendirian masjid, seperti yang terus di provokasi oleh media AS, Fox News tidak sepenuhnya benar. Karena studi ini menunjukkan adanya kemitraan lintas agama yang terjalin baik untuk memecahkan masalah sosial di seluruh AS.

Seperti yang tercermin dalam Pusat Keyakinan Antar Umat Beragama di New York, yang tergabung dalam berbagai pemimpin umat beragama. Mereka telah memperkuat toleransi dan meningkatkan kepedulian sosial, seperti pembelaan bagi warga AS yang mengalami penyitaan rumah di saat krisis.

Dari hasil studi dan pengamatan di Pusat Keyakinan Antar Umat Beragama New York. Selama lebih dari satu dekade, warga New York sadar semakin banyak warga muslim menyebar dan mengisi ruang-ruang publik di kota ini. Diantaranya warga muslim itu telah memperkuat struktur sosial dan ikut serta dalam berbagai aksi kemasyarakatan.

Seperti memberikan makanan bagi gelandangan AS dengan standar halal dan mengkampanyekan kesadaran mengenai HIV/AIDS yang bermitra dengan berbagai lembaga Khatolik Roma. Bahkan bekerja di rumah sakit umum dan palang merah yang berada di sekitar Ground Zero WTC.

Hasil studi lainnya menunjukkan bahwa masjid di AS memiliki hubungan kuat dengan gereja dan sinagog di dalam komunitas sosial. Muslim AS 53 persen mengaku telah terlibat dalam aktivitas masjid dan kegiatan sosial kemasyarakatan lain.

Mereka ikut serta memerangi kemiskinan, tunawisma dan ketertinggalan. Warga Muslim New York telah bekerja bahu-membahu dengan warga agama lain memenuhi tantangan besar AS disaat krisis. Jauh praduga sebagian kecil warga non-Muslim AS yang masih takut, dengan pertumbuhan pesat masjid di seantero AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement