REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Media milik pemerintah Korea Utara (Korut) mengakui satelit yang diluncurkan gagal memasuki orbit, Jumat (13/4). Para ilmuwan, teknisi dan ahli Korut segera menyelidiki penyebab kegagalan.
Komando Pertahanan Udara AS mengatakan roket tahap pertama jatuh di Laut Kuning sekitar 165 kilometer di barat Seoul, Korea Selatan. Sedangkan roket tahap dua dan tiga gagal diluncurkan. Roket meledak di udara sekitar satu atau dua menit setelah diluncurkan dari fasilitas nuklir di Tongchang-ri.
Akibat peluncuran tersebut, AS mengumumkan penundaan rencana bantuan pangan. AS, Korea Selatan dan negara lain menyebut peluncuran tersebut merupakan uji coba teknologi rudal.
Korut membantah dengan mengatakan peluncuran satelit untuk memperingati hari kelahiran ke 100 pendiri negara tersebut.