REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Iran mengharapkan semua pihak yang berperan dalam pembicaraan terkait program nuklirnya akan berkomitmen untuk melakukan dialog yang komprehensif, serta para perunding dapat mewujudkan upaya nyata untuk membangun kembali kepercayaan dan keyakinan bagi Iran.
Harapan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar, Kamis (12/4). Dalam tulisan kolomnya di Harian Washington Post, Salehi mengatakan untuk menyelesaikan isu nuklir, perlu dilakukan pembicaraan, yang akan berlangsung pada akhir pekan di Istanbul, antara Iran dan lima negara anggota tetap PBB.
Dewan Keamanan (DK) PBB dan Jerman harus mengutamakan kepentingan semua pihak. "Hal rumit yang tidak terselesaikan selama berpuluh-puluh tahun tidak dapat diselesaikan dalam satu malam. Upaya lain untuk saling menghormati adalah dengan mempunyai keinginan dan kesiapan untuk memberi maupun menerima tanpa syarat," tutur Salehi.
Salehi mengatakan bahwa dialog harus dilihat sebagai suatu proses bukan peristiwa. "Jika tujuan dialog itu hanya untuk mencegah terjadinya ketegangan, daripada memecahkan permasalahan yang terjadi, maka akan terus ada saling curiga. Kepercayaan tidak akan pernah ada," lanjutnya.
Kelompok P5+1, yaitu Inggris, Cina, Prancis, Rusia, Amerika Serikat, dan Jerman, akan bertemu dengan Iran untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu tahun tidak mengadakan dialog. Mereka berharap Teheran mau menjelaskan mengenai program nuklir tersebut, sehingga dapat memperpanjang masa negosiasi dan mencegah kemungkinan serangan militer Israel dan AS terhadap Iran.
Salehi mengatakan bahwa Iran dianggap sebagai senjata penghancur massa. Teheran mengatakan bahwa program tersebut hanyalah untuk pemurnian uranium listrik. Namun negara-negara Barat tidak mempercayainya.
Negara-negara besar tersebut menginginkan Iran membeberkan program tersebut untuk menunjukkan bahwa negara tersebut tidak melakukan proyek senjata nuklir, kata Menlu AS Hillary Clinton, Kamis (12/4).
"Kami menangkap adanya upaya bahwa mereka akan membawa ide tersebut ke meja perundingan. Kami ingin mereka memperlihatkan dengan jelas, untuk membuktikan bahwa mereka memang tidak berambisi membuat senjata nuklir," kata Hillary Clinton.
"Kami tengah mencari hasil yang nyata. Dan tentunya, di dalam sebuah negosiasi, kami mengerti bahwa masyarakat Iran akan menuntut jaminan atau tindakan dari kami. Dan kami pasti akan mempertimbangkan hal itu," kata Hillary Clinton tanpa menunjukkan bukti.