REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Persaingan antarnegara guna mendapatkan pemondokan bagi jamaah haji di Mekkah makin ketat sebagai dampak dari pembongkaran sejumlah bangunan untuk perluasan kompleks Masjidil Haram Mekkah al Mukaromah dan hal itu membawa implikasi pada komponen biaya pemondokan haji yang diperkirakan mengalami kenaikan 20 persen.

"Biaya sewa pemondokan di Mekkah naik 20 persen. DPR sudah memahami alasan kenaikan itu," ungkap Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama Sri Ilham Lubis di Kantor Kemenag Jakarta, Jumat (13/4).

Selain kenaikan komponen pemondokan, pada musim haji tahun 2012 ini diperkirakan harga fuel (bahan bakar) pesawat juga alami kenaikan. "Kenaikan dua komponen ini, jelas mempengaruhi BPIH (biaya penyelenggaraan ibadah haji)," ia mengemukakan.

Sri Ilham Lubis meminta sejumlah pihak termasuk DPR memahami kenaikan BPIH tahun ini, seperti naiknya biaya pemondokan yang dipengaruhi naiknya biaya sewa pemondokan di Mekkah. Karena itu, pada pembahasan BPIH bersama DPR pihaknya mengajukan kenaikan 20 persen untuk biaya pemondokan.

Seperti diketahui, dalam proposalnya yang diajukan ke Komisi VIII DPR pemerintah mematok biaya sewa perumahan berkisar antara 4.300-4.500 real dengan asumsi subsidi biaya perumahan maksimal sebesar 600-700 real per jamaah.

Jika ditetapkan 4.300 real dengan subsidi sebesar 600 real per jamaah, biaya pemondokan yang harus dibayar jamaah sebesar 3.700 real. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 550 real ketimbang tahun lalu yang hanya sebasar 3.150 real per jamaah dengan subsidi 500 real.

Hal senada disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Slamet Riyanto. Menurut dia, ada kecenderungan yang menunjukkan biaya pemondokan haji di Mekkah mengalami kenaikan akibat ketatnya persaingan untuk mendapatkan pemondokan di sekitar Masjidil Haram. Persaingan ketat terjadi lantaran banyaknya gedung yang dirobohkan untuk perluasan kompleks Masjidil Haram Mekkah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika