REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sampah bukan hanya masalah kota besar. Menteri Negara Lingkungan Hidup (LH) Balthasar Kambuaya akhir pekan lalu di Palembang mengatakan, "Masalah sampah merupakan persoalan serius."
Saat meresmikan Bank Sampah Bahagia Mandiri di kompleks Griya Bahagia, Kelurahan Alang Alang Lebar, Menteri Balthasar Kambuaya mengungkapkan, keberadaan sampah di Indonesia tidak dapat dibiarkan dan harus dicarikan solusi supaya tidak menimbulkan masalah lingkungan. Produksi sampah di Indonesia untuk setiap rumah tangga menghasilkan dua liter sampah setiap harinya
"Total penduduk Indonesia urutan tiga terbesar dunia, lebih dari 250 juta jiwa. Tidak bisa dibayangkan jika sampah dibiarkan begitu saja. Jadi, bank sampah merupakan satu solusi untuk menciptakan kondisi lingkungan yang bersih," kata Menteri Lingkungan Hidup yang didampingi Walikota Palembang Eddy Santana Putra.
Balthasar Kambuaya menegaskan "Pemerintah pusat maupun daerah wajib menyediakan lingkungan bersih bagi masyarakat. Baik itu air yang diminum, udara yang dihirup, maupun lingkungan tempat tinggal harus bersih, segar dan sehat, Lingkungan hidup bersih merupakan hak asasi manusia dan diatur undang-undang,"
Sementara itu keberadaan bank sampah menurut Menteri Lingkungan Hidup, akan dikembangkan di seluruh Indonesia sebagai bentuk kepedulian pemerintah melestarikan lingkungan. "Keberadaan bank sampah yang dibangun pada tahun ini diperbanyak lagi dan ditargetkan ada 250 bank sampah di Indonesia. Di Palembang akan ditambah satu lagi," tambahnya.
Dengan kehadiran bank sampah Menteri LH berharap masyarakat bisa menciptakan kreativitas memberdayakan sampah untuk didaur ulang. "Dengan begitu, banyak dampak positif dari terobosan bank sampah," ujarnya.
Walikota Eddy Santana Putra mengatakan, "Bagi Kota Palembang bank sampah mampu menekan volume sampah hingga 80 persen setiap harinya. Bank sampah yang kita miliki memang masih dalam sekala kecil, tapi manfaatnya sudah bisa dirasakan. Dari benda yang tidak bisa digunakan diubah menjadi barang bernilai ekonomis."
Dengan kehadiran bank sampah di setiap kawasan pemukiman, selain bisa menekan jumlah angka sampah yang mencemari lingkungan, menurut Eddy Santana Putra, ”Sudah tidak diperlukan lagi tempat pembuangan akhir atau TPA sampah.”
Eddy menjelaskan, produksi sampah di Palembang saat ini setiap hari mencapai 520 ton. Untuk mewujudkan dan menciptakan kota yang bersih, hijau,dan biru, Pemerintah Kota Palembang melakukan berbagai terobosan, diantaranya memberdayakan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Dengan bank sampah bukan hanya kebersihan yang bisa dirasakan, melainkan juga hasil pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja atau memberdayakan para ibu rumah tangga untuk berkreasi," kata Walikota yang akan mengakhiri maa jabatannya pada pertengahan 2013.