Ahad 15 Apr 2012 22:46 WIB

Bunuh Mahasiswa, 7 Geng Motor Ditetapkan Jadi Tersangka

Petugas kepolisian menangkap anggota geng motor (ilustrasi).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas kepolisian menangkap anggota geng motor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penyidik Polrestabes Makassar menetapkan tujuh dari 12 orang tersangka pelaku penganiayaan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Ibrahim dan merenggut nyawa korban oleh Geng Motor Makassar.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus ini dan untuk sementara kami sudah menetapkan tujuh orang tersangka kasus penganiayaan ini," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Erwin Triwanto di Makassar, Ahad.

Ia mengatakan, 12 pelaku geng motor yang sudah diamankan yakni, RJ (26), Ag (18), Syu (18), Tak (11), An (15), Ad (19), As (16), IS (19), Sy (17), An (18), De (20), dan Af (16).

Sedangkan tujuh diantaranya yang ditetapkan sebagai tersangka karena telah melakukan penganiayaan hingga menghilangnya nyawa korban yakni, Tak (11), An (15), As (16), De (20), Sy (17) dan RJ (26).

Para pelaku pengeroyokan ini sudah dijebloskan ke dalam sel tahanan Polrestabes Makassar sambil menunggu hasil penyidikan lainnya kepada rekan pelaku. "Untuk beberapa pelaku lainnya yang belum ditetapkan sebagai tersangka masih harus menjalani pemeriksaan secara intensif dan jika semua unsur-unsur terbukti, maka tidak menutup kemungkinan pelakunya masih akan bertambah terus," katanya.

Dari pengeroyokan itu, polisi menerima dua versi yakni dari pihak korban dan pelaku. Dari pihak korban, mereka dibuntuti geng motor setelah keluar dari Hotel Horison, Jalan Jenderal Sudirman, menuju rumahnya di Jalan Bontomene bersama 12 rekannya.

Korban yang merupakan aktivis Pemuda Pancasila itu baru saja menghadiri kegiatan pelantikan pelajar-mahasiswa Pemuda Pancasila (PP) di Hotel Horison, Makassar.

"Korban setelah keluar dari hotel diikuti oleh 10 motor yang berboncengan dan diduga pelaku pengeroyokan. Korban juga bersama dengan rekannya yang lain dengan enam sepeda motor, tetapi tidak diketahui kenapa korban langsung jatuh dan dikeroyok," katanya.

Setelah terjatuh, lanjut mantan Direktur Intelkam Polda Sulselbar ini, korban kemudian dipukuli dengan menggunakan balok dan batu. Di punggung korban juga ditemukan anak panah yang sedang tertancap.

Sedangkan versi lainnya dari pelaku menyebutkan, provokasi awal telah dilakukan oleh korban yang tidak diterima baik oleh dirinya bersama rekan-rekannya yang lain.

Korban bersama rekannya sempat menyalib rombongan geng motor ini kemudian langsung dikejar dari Jalan Jend Sudirman hingga ke Jalan Sungai Saddang Makassar.

Atas kejadian itu, polisi kemudian menyita sejumlah barang bukti yang digunakan para pekaku yakni dua ketapel, tiga anak panah serta balok kayu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement