REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Korban Lumpur Lapindo kembali memblokade Jalan Raya Porong. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah terkait proses ganti rugi warga yang kampung halamannya tertimbun luapan lumpur Lapindo.
Salah seorang koordinator aksi, Yudi Pintoko, Senin (16/4) mengatakan, aksi blokade lanjutan ini akan terus dilakukan warga sampai tuntutan mereka terkait ganti rugi kepada warga bisa segera diselesaikan.
"Kami kecewa dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, yang tidak bersedia menemui perwakilan warga, padahal warga mendapatkan informasi kalau pemerintah siap memfasilitasi kami untuk menyelesaikan masalah ganti rugi tersebut," katanya.
Ia mengemukakan, kekecewaan tersebut semakin bertambah ketika petugas keamanan yang menjaga aksi warga di depan kantor gubernur Jawa Timur menghadang mereka. Petugas, tuturnya, bahkan menembakkan gas air mata dan meriam air.
"Kami akan bertahan hingga waktu yang belum ditentukan. Kami ingin membuktikan kepada dunia kalau perekenomian di Indonesia Timur ini melalui Porong akan terganggu jika kami melakukan aksi pemblokadean seperti ini," katanya.
Dalam melakukan aksinya, sejumlah warga memilih untuk duduk- duduk di sepanjang Jalan Raya Porong sambil membentangkan spanduk yang dipasang di pinggir jalan. Arus lalu lintas dialihkan akibat aksi mereka itu.