Senin 16 Apr 2012 21:35 WIB

Kunci Jawaban Beredar, Kadindik: Jangan Percaya!

Rep: Agus Raharjo/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah siswa-siswi berkebutuhan khusus bersiap melaksanakan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK/SMA-LB di SLB A Pembina Tingkat Nasional, Jakarta, Senin (16/4).
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Sejumlah siswa-siswi berkebutuhan khusus bersiap melaksanakan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK/SMA-LB di SLB A Pembina Tingkat Nasional, Jakarta, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Hari pertama Ujian Nasional (UN) Akhir Sekolah, siswa SMA/SMK mengerjakan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penjagaan distribusi soal diklaim banyak pihak melalui penjagaan yang sangat ketat.

Oleh sebab itu, kemungkinan soal ujian mengalami kebocoran dipercaya 0 persen. Namun pada saat banyak pihak, terutama Dinas pendidikan mengklaim tidak ada celah kebocoran soal, beredar pesan singkat (SMS) melalui telepon genggam tentang kunci jawaban soal mata pelajaran tersebut.

Kunci jawaban mata pelajaran bahasa Indonesia beredar pertama kali di Kabupaten Jombang. Lantas, pesan singkat itu diteruskan hingga sampai ke Surabaya. Dalam pesan singkat tersebut juga ditulis pesan pendek berbunyi: "SEBARKAN KE YG LAIN Ojokk banter2 tapii Ati2 n jgn trlalu prcya krjakn sebisa km dlu".

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk segera melacak siapa pelaku di balik penyebaran kunci jawaban tersebut.

Menurut Harun, pengamanan soal UNAS dilakukan dengan ketat juga oleh pihak kepolisian. Sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah, soal-soal itu disimpan di Polsek masing-masing. Dan paginya baru didistribusikan ke sekolah, selanjutnya baru dibuka dan diedarkan ke siswa.

Bahkan, tambah dia, pengamanan juga dilakukan sejak mulai mencetak soal di percetakan. Terkait beredarnya kunci jawaban bahasa Indonesia, Harun meminta siswa jangan percaya dengan kabar tersebut. "Kebenaran kunci tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan, siswa jangan percaya dengan kunci yang beredar!" imbau dia usai menggelar inspeksi mendadak di beberapa sekolah, Senin (16/4).

Sementara itu, salah satu siswi dari SMA Negeri di Surabaya, Yanti, mengatakan sebelum UN pun kunci jawaban sudah beredar di kalangan siswa. Bahkan, di kalangan siswa sudah membentuk koordinator untuk mengumpulkan uang membeli kunci jawaban tersebut.

 

Namun, Yanti mengaku tidak tahu menahu kelanjutan kabar kunci jawaban itu, sebab ia sendiri tidak memercayainya. "Saya tidak tahu di mana dan pada siapa membeli kunci jawaban itu, karena saya tidak ikut," katanya usai mengikuti UN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement