Rabu 18 Apr 2012 05:15 WIB

Mengais Rupiah di Bantaran Rel (Bag 2-habis)

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hafidz Muftisany
Pedagang asongan di kereta (ilustrasi)
Foto: Antara
Pedagang asongan di kereta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Antin menuturkan ia lebih mengkhawatirkan petugas PT.Kereta Api atau Satpol PP. "Kalau ada penertiban, saya kan terpaksa tutup. Tidak jualan, tidak ada uang masuk" ucapnya. Setiap hari Antin bisa memperoleh penghasilan sampai Rp 125 ribu.

Nurbaeti dan Antin mengaku tidak terlalu merisaukan resiko yang timbul akibat berjualan di bantaran rel. "Dulu teman saya penjual tahu meninggal karena disambar kereta. Tapi kan kita butuh uang, hidupnya dari sini"kata Nurbaeti. Sekarang para pedagang, ujarnya sudah diperingatkan terlebih dahulu ketika kereta akan melintas. Menurutnya yang bertugas memberikan peringatan adalah pengelola dan keamanan pasar. Dari berjualan, Nurbaeti mampu membiayai anaknya sekolah hingga lulus kuliah.

Winarni (47) warga RT 04/10, Kalianyar, Tambora mengatakan ia rutin berbelanja di pasar Duri setiap siang. Selain lebih dekat dari rumahnya, harga barang kebutuhan sehari-hari yang di jual di pasar ini menurutnya lebih murah. Ia membeli semua kebutuhan rumah tangga hingga pakaian dan perlengkapan sekolah anaknya di pasar Duri.

Petugas stasiun Duri, Bejo Sutrisno mengatakan pihak stasiun kereta api telah berulang kali menertibkan para pedagang di bantaran rel. Ia telah bertugas di stasiun duri selama 20 tahun. Menurutnya, sudah puluhan kali pihak stasiun, PT.Kereta Api Indonesia (KAI) maupun Satpol PP melakukan upaya penertiban. “Pedagangnya sudah kebal. Ditertibkan sehari, seminggu setelah itu kembali berjualan” ujarnya.

Tidak sedikit pedagang yang akhirnya harus menggadaikan nyawanya karena nekat berjualan di pasar ini, kata Bejo. Namun karena pembeli semakin banyak, jumlah pedagang pun semakin bertambah. Bejo menuturkan pihak stasiun telah menyampaikan keberadaan para pedagang ini kepada kelurahan setempat.

Kepala stasiun Duri, Asep Kusnadi mengatakan pihak PT.KAI terus mengupayakan upaya penertiban para pedagang liar ini. Mereka telah mencanangkan program revitalisasi stasiun Duri. Program revitalisasi, katanya akan dimulai pada tahun 2012 ini.

Melalui revitalisasi, stasiun Duri akan ditata ulang termasuk sterilisasi area stasiun dari para pedagang liar. Pasar di bantaran rel ini menurutnya turut merusak keindahan dan kebersihan stasiun. “Melalui revitalisasi nanti, semua pedagang mau tidak mau harus mengikuti kebijakan pihak kami” kata dia

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement