REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Sejumlah warga Pekanbaru, Provinsi Riau lebih memilih menjalani pengobatan ke luar negeri khususnya Malaysia ketimbang mendekam di rumah sakit yang ada di dalam negeri atau 'Kota Bertuah'.
Fakta ini diungkap pihak Kantor Imigrasi Pekanbaru, Selasa, saat petugas Keimigrasian mewawancarai sejumlah warga yang tengah mengurus paspor tujuan melancong.
"Dari seratusan pengurusan paspor setiap harinya, rata-rata calon pelancong Internasional itu mengaku hendak ke Malaysia untuk menjalani perobatan di berbagai rumah sakit di sana (Malaysia)," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi pada Kantor Imigrasi Pekanbaru Agustianur, di Pekanbaru, Selasa (17/4).
Dikatakan, pergerakan grafik jumlah pengurusan paspor dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini memang cenderung fluktuatif, yakni berkisar antara 100 hingga 150 pengurusan per harinya.
Namun selama satu bulan terakhir, demikian Agustianur, rata-rata warga yang mengurus paspor melancong lewat Kantor Imigrasi Pekanbaru tidak lebih dari seratusan orang.
"Jumlah ini masih stabil. Peningkatan signifikan biasanya baru terjadi ketika jelang hari-hari libur keagamaan dan libur sekolah," katanya.
Sementara merujuk ke data tahunan, yakni tahun 2011 lalu, pengurusan paspor 24 lembar tercatat mencapai 14.156 pengurusan. Sementara untuk paspor 48 lembar di tahun yang sama ada sebanyak 26.257 pengurusan.
Agustianur menjelaskan, dalam aturan baru untuk pengurusan paspor 24 lembar biayanya hanya sebesar Rp 105 ribu dan Rp 255 ribu untuk paspor 48 lembar.
Jika dikonversikan biaya pengurusan dengan jumlah pengurusan paspor, pendapatan Kantor Imigrasi Pekanbaru tahun 2011 lalu mencapai Rp 8,029 miliar. Jumlah tersebut diakui meningkat dibandingkan dengan jumlah pendapatan pada 2010 yang masih mencapai Rp 7,239 miliar.