REPUBLIKA.CO.ID, Anggota Parlemen AS Peter King, mengatakan para penyelidik di Kolombia bagi Dinas Rahasia sedang mewawancarai semua perempuan, diduga wanita tuna susila, yang terlibat dalam skandal seks agen AS, Kamis (12/4) pekan lalu. Skandal ini terkuak sehari sebelum Presiden Obama berkunjung ke Kolombia untuk temu puncak Amerika.
King mengungkapakan kalau, 21 Wanita yang diduga diboyong agen dinas rahasia AS dapat ditelusuri karena mereka telah meninggalkan pengenal di meja depan hotel.
"Sejauh ini tak ada keterangan bahwa ada di antara mereka terlibat dengan kelompok narkotika-teroris atau kejahatan terorganisasikan. Juga tak ada petunjuk bahwa semua perempuan tersebut sedang mencari lelaki," katanya. Ia menanggapi keprihatinan bahwa para agen tersebut mungkin telah dijebak oleh seseorang dengan maksud yang merugikan mereka.
King mengatakan ia mengerti bahwa masing-masing dari ke-11 agen itu membawa seorang perempuan ke kamarnya. "Sejumlah (agen tersebut) mengatakan mereka tak menganggap perempuan itu sebagai pelacur," katanya.
Saat menanggapi keprihatinan mengenai keamanan, King mengatakan ia telah diberi tahu bahwa tak ada jadwal perjalanan Obama ke Kolombia di kamar para agen tersebut.
King, anggota partai Republik yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, mengatakan ia belum memutuskan apakah akan menggelar dengar pendapat mengenai peristiwa itu. Ia menyatakan ia belum pernah melihat tindakan semacam itu sebelumnya oleh agen Dinas Rahasia.
Baca Juga: Skandal 'Syahwat', Agen AS Boyong 21 WTS ke Hotel
Skandal 'Syahwat' Cemari Lawatan Obama