REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - DENPASAR - Wakil Ketua DPRD Bali Ketut Suwandi mengaku merasa kehilangan atas wafatnya Laksamana TNI (Purn) Sudomo, sosok pemimpin dan pejuang bangsa yang dikenal dengan tegas saat menjabat sebagai Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib).
"Beliau (Sudomo) dikenal sosok yang tegas dalam membela bangsa dan negara dalam menghadapi ancaman kedaulatan NKRI," kata Suwandi di Denpasar, Rabu.
Menurut politikus Partai Golkar itu, dirinya sempat bertemu di Jakarta maupun di Bali pada zaman orde baru dalam urusan politik.
"Almarhum pak Sudomo jika membicarakan keamanan dan ketertiban bangsa sangat antusias. Terlebih pada saat beliau menjabat Pangkopkamtib keamanan Indonesia sangat terjamin," kata Suwandi sembari mengenang sosok almarhum.
Ia secara pribadi dan masyarakat Bali mengucapkan turut belasungkawa atas wafatnya Sudomo, semoga arwah almarhum diterima disisi Tuhan, sesuai dengan amal baktinya semasa hidupnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini meninggal dunia dalam usia 86 tahun pada Rabu sekitar pukul 10.15 WIB setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta karena diduga mengalami perdarahan otak.
Pria kelahiran 20 September 1926 di Malang, Jawa Timur itu, pernah menjabat Kepala Staf TNI-AL periode 1969-1973 dan Pangkopkamtib selama 1978-1983.
Sudomo yang juga mantan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) itu dikenal mampu menangani berbagai kemelut keamanan dalam negeri secara dingin.