REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Antar, menegaskan, Tunisia tak pernah membuka kedutaan besar di Israel.
Pernyataan itu disampaikan Mohamed Antar menanggapi pemberitaan Republika Online berjudul 'Tunisia: Tidak ada Normalisasi Hubungan dengan Israel' yang dimuat pada 3 April 2012.
Dalam berita yang dikutip dari Irib itu disebutkan bahwa "Tunisia dan Israel saling membuka kedutaan besar pada tahun 1996, akan tetapi Tunis memutuskan semua hubungannya dengan Israel pada tahun 2000 setelah pecahnya Intifadah kedua'.
Menurut Mohamed Antar, pada 1996, Tunisia dan Israel memang pernah saling menjalin kesepakatan untuk membuka "Interest Office" yang berfungsi untuk memfasilitasi konsultasi politik, perjalanan, dan perdagangan. ''Saya ingin mengklarifikasi bahwa Tunisia tak pernah membuka kedutaan besar di Israel,'' ujar Dubes Tunisia dalam surat klarifikasinya.
Ia menegaskan, kerja sama pembukaan "Interest Office" antara Tunisia dan Israel telah dihentikan pada tahun 2000. ''Tunisia memutuskan untuk menghentikan hubungan resmi dengan Israel selama Intifadah kedua,'' ungkap Mohammed Antar.
Pemutusan hubungan itu dilakukan Tunisia sebagai bentuk protes terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.