REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, mengatakan, mantan Pangkopkamtib Laksamana TNI (Purn) Sudomo merupakan sosok yang patut diteladani.
"Almarhum Sudomo merupakan sosok yang patut diteladani bagi prajurit TNI Angkatan Laut, bangsa dan negara ini. Kita merasa kehilangan sosok yang memiliki jasa yang besar bagi negara," kata Kapuspen saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Selama kepemimpinannya sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pada 1969-1973, kata Iskandar, almarhum Sudomo seringkali membuat gebrakan dan melakukan inovasi-inovasi ditubuh TNI AL.
"Kita kehilangan putra terbaik bangsa, karena almarhum Sudomo pernah menjabat sebagai Menko Polhukam dan Menaker. Almarhum juga merupakan pelaku sejarah dalam peristiwa pertempuran Aru," katanya.
Tak hanya itu, Sudomo juga meresmikan museum KRI Harimau di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, beberapa waktu lalu, karena KRI merupakan salah satu kapal yang digunakan dalam pertempuran Aru itu. "Saat itu, almarhum begitu tegar menceritakan peristiwa Aru," kata Kapuspen.
Saat ini, kata dia, jenazah almarhum Sudomo disemayamkan di rumah duka di Jalan Sekolah Kencana IV, TM-19, Pondok Indah, Jakarta. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata dengan upacara militer.
"Kemungkinan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono atau KSAL Laksamana TNI Soeparno akan hadir dalam upacara tersebut. Kita masih koordinasi, siapa yang akan hadir nanti," kata Iskandar.
Mantan menteri tenaga kerja era Orde Baru ini meninggal pada usia 86 tahun setelah sebelumnya dirawat di RS Pondok Indah karena diduga mengalami stroke.
Sudomo yang juga pernah menjabat menteri koordinator bidang politik dan keamanan era Presiden Soeharto itu telah dirawat sejak Sabtu (14/4). Sudomo lahir pada 20 September 1926 di Malang, Jawa Timur. Dia pernah menjadi kepala staf TNI-AL pada 1969-1973 dan juga pernah menjabat sebagai panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) 1978-1983.
Ikuti Whatsapp Channel Republika