REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilkada Aceh telah menghasilkan pasangan gubernur dan wakil gubernur yang baru pasangan Zaini-Muzakir. Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi menghormati hasil dari proses demokrasi yang berjalan di Aceh dan berharap pemimpin baru Aceh tersebut bisa menciptakan Aceh yang aman.
“Kita berharap keamanan Aceh lebih kondusif,” katanya, Rabu (18/4).
Tak hanya itu, ia juga mengharapkan Aceh bisa mendapat kesejahteraan dan memajukan Aceh di masa depan. Gamawan juga mengharapkan hubungan Jakarta (pemerintah pusat) dengan Aceh menjadi lebih baik.
Ia mengapresiasi proses pesta demokrasi di Aceh. Menurutnya, hasil dari pilkada Aceh merupakan cerminan dari aspirasi masyarakat Aceh yang patut dihargai.
“Bagi kita, siapapun yang terpilih adalah sesuatu yang kita hormati sebagai suatu proses demokrasi. Itu cerminan dari aspirasi masyarakat Aceh yang harus dihargai,” katanya.
Dalam rekapitulasi yang dilakukan oleh KIP, pasangan Zaini-Muzakir ditetapkan sebagai pemenang dalam pilkada Aceh yang dilakuan pada 9 April lalu. Pasangan yang berasal dari Partai Aceh itu jauh mengungguli pasangan lainnya.
Tercatat, pasangan Zaini-Muzakir mengantongi 1.327.645 suara (55,75 persen). Sementara pesaingnya, Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan meraih 694.515 suara (29,8 persen), Muhammad Nazar-Nova Iriansyah dengan 182.079 suara (7,65 persen), Darni M Daud-Ahmad Fauzi dengan 96.767 suara (4,07 persen), dan Ahmad Tajuddin-T Suriansyah di posisi terakhir dengan 79.330 suara (3,33 persen).