REPUBLIKA.CO.ID, PULOGADUNG -- Warga Kampung Jati Kelurahan Jatinegara Kaum Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur belum memiliki kartu Raskin. Ketua RT setempat sudah menyampaikan hal ini kepada pihak kelurahan namun belum mendapatkan tanggapan.
Salah satu warga, Tatik, mengaku semenjak tinggal di kampung tersebut belum pernah ada pemberian kartu Raskin. "Kalau berasnya mah perbulan rutin dapet, lima liter harganya Rp 11 ribu, tapi kartunya nggak ada," ujarnya kepada Republika, Rabu (18/4).
Senada dengan Tatik, Ahmad juga mengatakan bahwa sebagai warga tidak mampu, kartu Raskin sangat mereka butuhkan. "Namanya juga kita orang nggak mampu, takutnya kalau mau ngurus apa-apa kita nggak punya pegangan," ujarnya.
Ketua RT 03, Rizal, mengatakan, dia sudah berkali-kali mengajukan hal tersebut kepada pihak kelurahan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan apapun. "Saya sudah berkali-kali menyampaikan hal ini ke kelurahan, tapi sampat sekarang ga ada realisasinya," ujarnya.
Rizal baru mengetahui adanya kartu Raskin saat bertandang ke Kelurahan Makasar.
"Saya agak kaget, soalnya di kelurahan makasar kartu raskin udah disebar, sedangkan di kelurahan sini nggak ada sama sekali, persisnya saya nggak tahu udah sejak kapan, sepertinya udah beberapa tahun lalu," ujar Rizal.
Dia juga menambahkan, kartu raskin digunakan sebagai lampiran, apabila ada warga yang ingin mengajukan SKTM. "Kalau nggak dilampiri kartu raskin, nggak bisa dapet SKTM," tambahnya.
Sampai saat ini pihak Kelurahan masih sulit untuk dimintai konfirmasi.