Rabu 18 Apr 2012 20:03 WIB

Ujian Nasional Selesai, Siswa Lega

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Chairul Akhmad
Seorang panitia Ujian Nasional (UN) melintas didepan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Jakarta saat UN berlangsung, Senin (16/4).
Foto: Republika/Agung Supri
Seorang panitia Ujian Nasional (UN) melintas didepan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Jakarta saat UN berlangsung, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari Rabu (18/4) ini, adalah hari terakhir Ujian Nasional (UN) SMA dan sederajat. Sejumlah siswa SMA dan SMK di Jakarta Utara merasa lega setelah mengikuti serangkaian Ujian Nasional dari hari Senin hingga Rabu ini.

Beberapa siswa SMA yang telah selesai mengikuti UN tampak senang. Mereka mengobrol dan bercanda dengan teman-temannya di area sekolah.

Saat dijumpai di depan sekolah, Nisa (17), salah seorang siswa SMK Al-Khairiyah 1 Jakarta Utara, mengaku lega setelah menyelesaikan UN. “Lega, senang akhirnya selesai. Walau soalnya susah, tapi Alhamdulillah bisa ngerjain,” ungkapnya.

Senada dengan Nisa, Shellyn (17), siswa SMAN 13 Jakarta, juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku senang bisa menyelesaikan UN. Meski soal yang dikerjakan relatif lebih sulit dibandingkan UN tahun kemarin, dirinya yakin bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.

“Lega sih, bisa selesai. Soalnya lebih susah sedikit dibanding tahun kemarin. Kalau tahun ini soalnya lebih detail dan cari jawabannya muter-muter. Tapi yakin bisa lulus dengan nilai yang baik,” ujar Shellyn dengan nada optimis.

Meski sempat diwarnai beredarnya SMS kunci jawaban UN, namun di kalangan siswa sendiri mengaku tidak terlalu percaya dengan SMS tersebut. Seperti yang dialami oleh Ibrahim Kamal, siswa SMK Hasanudin, Jakarta Utara. Dirinya sempat menerima SMS dari kawan-kawannya saat menjelang UN dimulai.

“Saya dapat SMS kunci jawaban pagi, sebelum ujian dimulai. SMS beredar dari teman-teman yang lain. Tapi saya nggak langsung percaya juga. Saya cocok-cocokkan dengan jawaban saya,” ujarnya.

Lain halnya dengan Ibrahim, Nisa mengaku tidak dapat SMS kunci jawaban. Dirinya juga merasa pengawasan untuk UN sangat ketat. “Sampai ada polisi yang ngawas, jadi nggak bisa nyontek atau curang. Apalagi soalnya ada lima paket di satu ruangan, ya udah ngerjain sendiri aja,” tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement