Rabu 18 Apr 2012 21:18 WIB

Polisi Periksa 7 Saksi Kasus Pengeroyokan

Rep: Asep Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Korban meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi yang melihat kejadian pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota TNI, Kelasi Arifin. Salah satu di antara mereka yang telah diperiksa adalah rekan korban, Kelasi Albert.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menyatakan sejak pengeroyokan terjadi pada Sabtu (31/3) dini hari, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi. Mereka itu terdiri dari sejumlah pedagang, sopir truk kontainer, dan mobil Avanza yang melintas di tempat kejadian. "Insial mereka yakni A, SR, DI, AP, HP, RM, dan MS," ungkap Rikwanto, Rabu (18/4).

Enam orang di antara mereka, tutur Rikwanto, telah menjalani pemeriksaan tidak lama setelah pengeroyokan terjadi. Sementara untuk saksi Albert, ujar Rikwanto, polisi baru bisa memeriksa dirinya pada Senin (16/4). Sebelumnya, kepolisian beberapa kali memanggil Albert, namun tak berhasil. Akhirnya, pada Senin (16/4), penyidik dari Polres Jakarta Utara menyambangi markas Armada RI Kawasan Barat (Armabar) untuk memeriksa Albert.

Seperti telah diberitakan, anggota TNI dari staf Armada RI Kawasan Barat, Kelasi Arifin meninggal dunia setelah mengalami tindak pengeroyokan oleh sejumlah pengendara motor di daerah Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (31/3). Sebelum aksi penyerangan terjadi, Arifin bersama dengan Albert melintas di jalur tersebut dan mendapati sekelompok pengendara motor menghambat laju sebuah truk di tengah jalan.

Melihat hal itu, Arifin menegur mereka dan memintanya untuk membuka jalan. Namun, nasib kurang beruntung menimpa Arifin yang langsung mendapat tindak penyerangan. Arifin kemudian meninggal dunia akibat serangan tersebut, sementara rekannya, Albert, luput dari pengeroyokan setelah dia melarikan diri dari tempat kejadian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement