REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU - Mantan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini menjerit. Pasalnya, sudah dua bulan mereka belum juga menerima uang pensiun.
Salah seorang anak dari janda Ngadi, Wiyono, Rabu (18/4), mengatakan, sudah dua bulan ini ibunya belum menerima uang pensiun yang biasa diterima pada kisaran tanggal 1-5 tersebut. "Bukan hanya mama saya, sekitar 16 veteran lainnya juga belum menerima uang pensiun," katanya.
Wiyono mengemukakan, belum ada kejelasan yang pasti mengapa uang pensiun ayahnya itu tidak bisa cair. "Beberapa pekan lalu, mama sudah diminta untuk mengisi blanko, namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan uang pensiun itu dibayarkan oleh petugas Kantor Pos," ujarnya.
Anak pertama dari pasangan mantan pejuang 45 Ngadi-Sumarlin itu mengaku, uang pensiun itu benar-benar diharapkan ibunya untuk keperluan sehari-hari. "Untung, mama masih punya kebun karet, jika tidak ada, tidak tahu harus bagaimana," ujarnya.
Dia mengaku, pihaknya berencana berangkat ke Banjarmasin bersama 17 orang lainnya yang belum menerima uang pensiun. "Rencananya, kami akan menggunakan bus carteran," kata Wiyono.
Irwan Achmad saat masih menjabat Ketua Legiun Veteran Kabupaten Kotabaru pada 2010 mengatakan, hampir 95 persen anggota legiun veteran di Kotabaru belum sejahtera. Mungkin hanya sekitar lima persen saja veteran yang tergolong hidup sejahtera.
Dia menjelaskan, anggota legiun veteran di Kotabaru sekitar 300 orang, hanya tiga orang yang menerima gaji sekitar satu juta per bulan. Sedangkan sisanya masih dalam hidup serba kekurangan. Mereka menerima gaji mulai dari Rp450 hingga di Rp950 ribu per bulan.