Rabu 18 Apr 2012 23:39 WIB

Bin Hammam Absen pada Sidang Arbitrase Olahraga

Mohammed bin Hammam
Foto: power102fm.com
Mohammed bin Hammam

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA - Mohamed bin Hammam absen pada persidangan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), yang akan menentukan masa depan tokoh sepak bola Asia tersebut, Rabu (18/4). Padahal Bin Hammam meminta CAS untuk membatalkan sanksi seumur hidup yang menimpa dirinya.

Pria 62 tahun ini melawan tuduhan bahwa ia berusaha membeli suara delegasi-delegasi FIFA, ketika berkampanye untuk melengserkan presiden organisasi sepak bola dunia itu, Sepp Blatter, pada pemilihan presiden tahun lalu.

Bin Hammam mengatakan bahwa uang yang diberikannya merupakan hadiah semata, dan ia menyebut bahwa tindakan serta hukuman terhadap dirinya yang dijatuhkan FIFA bermotif politis.

Skandal tersebut membuat ia mendapat larangan berkecimpung di sepak bola selama seumur hidup. Ketika sidang dengar pendapat CAS diharapkan dapat memberi kesimpulan pada Kamis, keputusan mereka tidak diharapkan untuk diumumkan sampai tanggal yang telah ditentukan.

"Hampir dapat dipastikan bahwa tidak akan ada keputusan pada Kamis," kata sekretaris jenderal CAS, Mattieu Reeb, kepada AFP. Pada sidang tersebut Bin Hammam diwakili oleh tim pengacaranya yang dipimpin Eugene Gulland dari AS, dan Stephan Netzel dari Swiss.

Pengacara Swiss lainnya, Antonio Rigozzi, mewakili FIFA. Proses sidang dengar pendapat ini diawasi dengan ketat di Kuala Lumpur, di mana Federasi Sepak bola Asia (AFC) saat ini berada di bawah pengelolaan sementara selama hampir setahun.

Jika Bin Hammam memenangi bandingnya, pemangku jabatan presiden AFC, Zhang Jilong, akan menepi dan pebisnis kaya raya asal Qatar tersebut akan meneruskan masa jabatannya di organisasi sepak bola Asia tersebut.

Jika ia kalah, karir sepak bola Bin Hammam efektif berakhir - dan AFC akan melakukan pemilihan presiden, baik melalui kongres darurat atau dalam pertemuan selanjutnya yang dijadwalkan akan berlangsung pada Mei 2013.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement