REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Kemenangan Chelsea atas Barcelona 1-0 di leg pertama semifinal Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (19/4) dini hari, didapat bukan karena semata kerja keras skuat The Blues. Menurut pelatih Chelsea Roberto Di Matteo, kemenangan timnya saat menjamu juara bertahan Liga Champions itu lantaran ia menerapkan strategi rahasia. Hasilnya Chelsea mampu membuat tim besutan Pep Guardiola itu mati kutu selama laga berlangsung.
“Anda harus paham ketika menghadapi Barcelona, Anda harus lebih banyak bertahan,” kata Di Matteo dilansir laman resmi Chelsea. Dia mengaku senang dengan kinerja tim yang kompak dan hasil memuaskan dalam laga ini. Strategi memperkuat pertahanan diungkapkannya sebagai kunci mematahkan serangan demi serangan Barcelona yang terbiasa dengan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola.
“Ini hanya terjadi ketika Anda bermain melawan Barcelona. Aku melihat mereka melawan AC Milan dan Real Madrid, dua tim terbaik di Eropa, dan itu persis sama, mereka memiliki gaya yang unik,” ujar dia.
Di Matteo melanjutkan, keseimbangan tim harus baik dalam menghadapi skuat catalan itu sehingga setiap pemain wajib untuk menutup ruang sebanyak mungkin dan membatasi setiap pergerakan lawan yang menjadi ancaman. Meski dia sadar dengan kemampuan beberapa individu pemain La Blaugrana, mereka akan menciptakan masalah.
Sehingga kolektivitas untuk menjaga daerah masing-masing agar tidak dikuasai pemain lawan adalah titik krusial untuk meraih hasil maksimal. “Ketika Anda mencetak gol dan memenangkan permainan Anda pantas untuk menang. Ketika Anda bermain melawan mereka, Anda harus berani mengambil risiko.”
Di Matteo mengingatkan anak buahnya untuk tidak larut dalam euphoria setelah memetik hasil manis. “Ini tidak membuat kita favorit. Peluang kedua tim masih 50-50 untuk bisa lolos ke final. Di Nou Camp, itu akan sangat sulit dan kita harus percaya dapat mencetak gol di sana,” harap pengganti Andre Villas Boas ini.