REPUBLIKA.CO.ID, Belum selang 20 hari setelah tentara berangkat, pihak Muslimin sudah dapat menyerang Balqa'. Usamah telah dapat mengadakan pembalasan buat kaum Muslimin dan ayahnya yang telah terbunuh di Muktah dulu. Dalam peristiwa yang gemilang itu, semboyan perang yang diucapkan ialah: "Untuk kemenangan, matilah!"
Dengan demikian, baik Abu Bakar maupun Usamah telah dapat melaksanakan perintah Nabi. Ia kembali dengan pasukannya itu ke Madinah didahului panji yang oleh Rasulullah dulu diserahkan di tangannya dengan menunggang kuda yang juga dulu dipakai ayahnya di Muktah sampai syahid.
Setelah Nabi berpulang, Fatimah putri beliau, meminta kepada Abu Bakar tanah peninggalan Nabi di Fadak dan di Khaibar diberikan kepadanya. Tetapi Abu Bakar menjawab dengan kata-kata Rasulullah, "Kami para nabi tidak mewariskan. Apa yang kami tinggalkan buat sedekah."
Kemudian kata Abu Bakar kepada Fatimah, "Kalau ayahmu dulu memang sudah menghibahkan harta ini kepadamu, maka usulmu itu saya terima, dan saya laksanakan apa yang dimintanya itu."
Tetapi Fatimah menjawab bahwa tentang itu ayahnya tidak berkata apa-apa kepadanya. Hanya Ummu Aiman yang mengatakan kepada Fatimah bahwa yang demikian itulah yang dimaksudkan. Dalam hal ini Abu Bakar menekankan supaya Fadak dan Khaibar tetap dikembalikan ke Baitul Mal untuk kaum Muslimin.
Demikianlah, Nabi Muhammad SAW pergi melepaskan dunia ini dengan tiada meninggalkan sesuatu kekayaan dunia yang fana kepada siapa pun. Rasulullah pergi melepaskan dunia ini seperti ketika beliau datang. Sebagai peninggalan, beliau telah memberikan agama yang lurus ini kepada umat manusia. Nabi SAW telah merintis jalan kebudayaan Islam yang maha besar, yang telah menaungi dunia sebelumnya, dan akan menaungi dunia kemudian.
Rasulullah telah menanamkan ajaran tauhid, menempatkan ajaran Allah SWT yang tinggi di atas dan ajaran orang-orang kafir yang rendah di bawah. Kehidupan paganisme dalam segala bentuk dan penampilannya telah dikikis habis. Manusia sekarang diajaknya melakukan perbuatan yang baik dan takwa, bukan perbuatan dosa dan permusuhan. Kemudian beliau meninggalkan Kitabullah buat manusia, sebagai rahmat dan petunjuk. Rasulullah meninggalkan teladan yang tinggi, contoh nan indah.
Contoh terakhir diberikannya kepada umat manusia, ketika dalam sakit, beliau berkata kepada orang banyak, "Wahai manusia, barangsiapa punggungnya pernah kucambuk, ini punggungku, balaslah! Barangsiapa kehormatannya pernah kucela, ini kehormatanku, balaslah! Dan barangsiapa hartanya pernah kuambil, ini hartaku, ambillah! Jangan ada yang takut permusuhan, itu bukan bawaanku."
Suatu ketika, ada orang yang pernah menuntut uang tiga dirham kepada Rasulullah, kepada orang itu diberikan pula gantinya. Kemudian beliau melepaskan dunia ini dengan meninggalkan warisan rohani yang agung, yang selalu memancar di semesta alam. Allah SWT akan menyempurnakan ajaran-Nya, akan menolong agama-Nya di atas semua agama, sekalipun oleh orang-orang kafir tidak diakui.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan kedamaian kepada Rasulullah, penghulu para nabi, Muhammad SAW. Allahumma Amin!