Jumat 20 Apr 2012 10:50 WIB

OKI luncurkan Satelit TV Lawan Islamofobia

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Sekjen OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu
Foto: Arabnews
Sekjen OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Kamis (19/4), mengumumkan rencananya untuk membentuk satelit TV.  Investasi anggota-anggota OKI di bidang media tersebut bertujuan untuk melawan Islamofobia yang banyak dipropoganda media nonmuslim. Tujuan lainnya adalah untuk saling bertukar informasi antarnegara anggota.

"Kami mempunyai beberapa agenda kerja di bidang pengembangan media Islam, termasuk peluncuran sebuah saluran satelit milik OKI," kata Sekretaris Jenderal OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, pada konferensi menteri informasi dari dunia Islam, di Gabon, seperti dilansir Arabnews.com.

Sekjen OKI juga mengajak para pengusaha muslim untuk ikut serta berinvestasi di media Islam tersebut. "Pertukaran informasi dan berita tentang dunia Islam dan memproyeksikan gambaran Islam yang sebenarnya" tambahnya.

Presiden Gabon, Ali Bongo Ondinba membuka konferensi yang sudah berlangsung sejak dua hari lalu. Ihsanoglu juga mengumumkan tiga tahun rencana kerja media yang berfokus di benua Afrika tersebut.

Riyad bin Kamal Najm, selaku yang mewakili Kerajaan Saudi Arabia untuk urusan media tersebut, mengatakan bahwa media OKI harus tanggap terhadap isu-isu tentang Islam. Media yang akan diluncurkan tersebut harus mampu menghadapi stereotip anti-Islam dan mampu menampilkan keindahan dan kemajuan islam.

Najm mendukung proposal tersebut dan menegaskan kesiapan Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah penyelenggara pertama dalam menyiarkan regulator tersebut di Jeddah, Juni nanti.

Sebanyal 12 draf resolusi dari konferensi itu telah disampaikan. Draft tersebut termasuk restrukturisasi Kantor Berita Islam Internasional (IINA), Penyiaran Islam Union (IBU), pembentukan Forum Wartawan OKI, dan pembukaan kantor media OKI di berbagai belahan dunia.

OKI sebagai organisasi internasional kedua terbesar setelah PBB telah menetapkan strategi untuk memerangi sebuah paradigma baru yang disebut diskriminasi terhadap Islam dan umat Islam di Barat. Berbagai berita negatif di sejumlah media Barat telah menghasilkan stereotip negatif dan diskriminasi rasial kepada umat Islam. Nilai-nilai Islam seperti inti dari perdamaian, moderasi, toleransi, dan hidup berdampingan secara damai dengan semua agama lain sudah hilang dipropoganda media Barat yang anti-Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement