Sabtu 21 Apr 2012 08:28 WIB

Imigran Afghanistan dan Sudan yang Selamat Dikirim ke Malang

Imigran ilegal (ilustrasi)
Foto: Corbis
Imigran ilegal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG---Sebanyak 41 orang imigran asal Afganistan dan Sudan yang ditemukan selamat setelah terdampar di Pantai Wonogoro, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, langsung dikirim ke Kantor Imigrasi Malang.

"Setelah kami data, imigran yang terdampar dan selamat ini langsung kami kirim ke Kantor Imigrasi di Kota Malang dini hari tadi," tegas Kepala Kepolisian Satuan Air (Satpolair) Wilayah Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang Iptu Slamet Prayitno di Malang, Sabtu (21/4).

Ia mengatakan saat ini pihaknya bersama tim SAR masih terus melakukan pencairan dan pengejaran terhadap korban yang belum ditemukan dan berusaha melarikan diri. Kemungkinan jumlahnya masih puluhan.

Sekitar 100 imigran asal Afganistan dan Sudan terdampar di Pantai Wonogoro Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang, Jumat (21/4). Para imigran diduga akan menuju Australia dengan menumpang kapal milik nelayan Indonesia.

Hanya saja, ketika melintas di perairan Pantai Wonogoro mesin perahu yang mereka tumpangi rusak. Petugas dibantu warga menolong 41 imigran yang berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang ke bibir pantai dan kapal yang semula berhenti akhirnya tersapu ombak hingga ke pantai.

Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Rinto Djatmono mengungkapkan, dari total imigran yang diamankan di Mapolsek Bantur, 15 di antaranya adalah imigran gelap tanpa disertai dokumen, sedangkan 26 orang sudah mengantongi dokumen resmi dari UNHCR.

Ke-41 imigran ini berencana menuju Australia untuk mencari suaka demi ketenangan dan kehidupan yang lebih layak. Sebab, hidup di Afganistan penuh dengan kengerian.

"Jumlah penumpang dalam kapal yang ditumpagi mereka sebanyak 83 orang dewasa dan anak-anak. Namun, ketika mesin kapal mati, mereka langsung berlarian keluar kapal dan berenang ke tepi pantai," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement