Sabtu 21 Apr 2012 11:54 WIB

Sengketa Maritim Menegang, Cina Bebaskan Nelayan Vietnam

Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan
Foto: chinasmack.com
Kapal Cina berpatroli di Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pihak berwenang Cina telah membebaskan 21 nelayan Vietnam yang ditangkap tujuh pekan lalu di dekat kepulauan yang disengketakan di Laut China Selatan. Penangkapan itu sempat menuai protes keras dari Hanoi.

Insiden ini adalah yang terbaru dalam serangkaian sengketa diplomatik antara kedua negara atas masalah teritorial. Pembebasan tersebut terjadi pada saat Beijing terkunci dalam kebuntuan sengketa dengan Filipina di lain wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Warga negara Vietnam dituduh oleh China melakukan penangkapan ikan secara illegal. Mereka dibebaskan Jumat "setelah mereka menandatangani jaminan tertulis," kata Biro Perikanan Laut Cina Selatan dalam satu pernyataan Jumat (20/4) malam.

Kantor berita Xinhua mengatakan, jaminan itu adalah janji "untuk tidak melanggar hak maritim Cina, terutama memancing, di perairan teritorialnya."

Menurut pernyataan biro, dua kapal nelayan yang memuat 25 kilogram bahan peledak dan alat-alat lain untuk mendinamit dalam penangkapan ikan ditemukan di dekat Kepulauan Paracel - Hoang Sa di Vietnam dan di Xisha Cina - pada 4 Maret. Salah satu kapal nelayan telah kembali, sementara yang lain disita oleh otoritas Cina, kata Xinhua.

Cina mengatakan pihaknya memiliki hak berdaulat atas semua Laut Cina Selatan - yang dipercaya mengandung cadangan minyak dan gas besar. Klaim itu bahkan hingga di perairan dekat dengan garis pantai negara lain serta ratusan kilometer dari daratannya sendiri.

Cina dan Vietnam Selatan menguasai bagian-bagian yang berbeda atas kepulauan Paracel. Namun, setelah konflik singkat pada 1974 Beijing mengambil alih seluruh kelompok pulau itu - meskipun hal ini tetap diperdebatkan oleh Hanoi.

Kepulauan itu menjadi sumber tetap ketegangan antara dua negara tetangga tersebut, yang diperburuk oleh sengketa atas kepulauan Spratly - juga di Laut China Selatan.

Pada awal bulan ini, operator pelayaran Cina mengatakan salah satu kapal perusahaan telah melakukan kunjungan percobaan ke pulau-pulau Paracel, satu gerakan lain yang membuat marah Hanoi. Vietnam mengatakan bahwa kunjungan bertujuan untuk kemungkinan menjajaki rute pariwisata itu adalah "ilegal."

Sementara Cina dan Filipina terkunci dalam kebuntuan sengketa maritim lebih dari 10 hari berkaitan dengan sekelompok pulau yang dikenal sebagai Scarborough Shoal di Filipina dan disebut Huangyan dalam bahasa China. Kedua negara telah mengirimkan kapal ke gugusan pulau tersebut - yang juga di Laut Cina Selatan - di tengah persaingan klaim teritorial.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement