REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Turki berharap akan segera menandatangani perjanjian terkait 2,5-3 juta meter kubik gas alam cair (Liquid Natural Gas) dengan Qatar. Meskipun belum ada kesepakatan harga dalam perjanjian tersebut.
"Kami ingin membuat perjanjian dengan Qatar. Satu jangka pendek dan satu jangka panjang. Jika kami bisa menyepakati harga, maka kami akan membuat kesepakatan melalui Botas,” kata Menteri Energi Turki, Taner Yildiz, saat jumpa wartawan seperti dilansir Reuters, Ahad (22/4).
Botas adalah perusahaan milik pemerintah Turki yang bergerak di bidang minyak mentah, jaringan pipa gas alam dan perusahaan dagang.
Yildiz menambahkan, beberapa kebutuhan gas alam Turki akan diisi oleh Qatar. "Kami tak akan bicara dengan satu negara saja. Kami juga telah berbicara dengan Arab Saudi dan Libya," ujarnya.
Pada November mendatang, Menteri Keuangan Turki mengatakan negaranya tertarik mendirikan kilang LNG. Hal tersebut rencananya dilakukan untuk memfasilitasi pengiriman gas dari Qatar ke Eropa. Selama ini, Qatar merupakan eksportir terbesar LNG di dunia. Namun, Qatar masih menjadikan Asia sebagai pasar utamanya.