Ahad 22 Apr 2012 18:22 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Buruh Gendong

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Chairul Akhmad
Pemeriksaan kesehatan gigi gratis dan kesehatan umum di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Foto: http://equilibrium.fe.ugm.ac.id
Pemeriksaan kesehatan gigi gratis dan kesehatan umum di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Sebanyak 240 buruh gendong mendapat pelayanan kesehatan gratis di Kompleks Pasar Beringharjo Yogyakarta, Sabtu (21/4). Para buruh gendong tersebut diperiksa oleh sekitar 30 dokter gigi dan dolter umum yang mengenakan kebaya ala Kartini.

Menurut Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof Soedomo Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Ahmad Syaify, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Kartini.

Dalam kegiatan kali ini, RSGM mengerahkan pula mobil khusus dilengkapi Dental Unit yang menyerupai ruang praktek dokter gigi. ''Di situ pasien mendapat layanan tambal dan cabut gigi layaknya di ruang praketk ber-AC,'' kata Syaify. 

Sementara tenaga medis dari Klinik Dokter Keluarga KORPAGAMA akan menangani masalah kesehatan umum bagi para jasa gendong.

Pengurus BMT Beringhardjo, Uut, menyatakan berterima kasih atas penyelengaraan kegiatan ini. Menurut dia, selama ini para perempuan jasa gendong mendapat pelayanan kesehatan rutin, namun khusus untuk kesehatan gigi dan mulut belum pernah. ''Hal ini yang pertama kali dan mudah-mudahan dapat berlanjut di waktu mendatang,'' harap dia.

Dari 240 buruh gendong yang hadir, sebanyak 125 pasien periksa gigi dan sebanyak 115 pasien periksa ke dokter umum. Sebagian besar yang periksa gigi mendapat pelayanan tambal gigi, kemudian ada juga yang dicabut giginya. Banyak juga yang mestinya dicabut tapi belum siap dan minta diobati dulu saja.

Sementara itu, yang berobat ke dokter umum kebanyakan mengeluhkan nyeri pinggang dan lutut. Selain pencabutan dan penambahan gigi, para buruh gendong ada yang berkonsultasi masalah lain, baik menyangkut masalah gigi dan mulut maupun penyakit umum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement