Senin 23 Apr 2012 10:21 WIB

Al-Milal wa Al-Nihal, Ensiklopedia Agama dan Kepercayaan (2)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Kitab (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Kitab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Sekalipun kitab Al-Milal menoreh pujian, pada saat yang sama kitab ini juga menuai hujatan, kecaman, dan serangkaian tuduhan miring.

Karya Al-Syahrastani ini dianggap memiliki keberpihakan dan cenderung mendukung Syiah Ismailiyah. Demikian ungkapkan Ibnu Al-Sam'ani dalam kitab Al-Tahbir.

Namun, anggapan itu dibantah oleh sejumlah ulama. Ibnu Al-Subki secara tegas menepis dugaan tersebut. Menurutnya, apa yang dituduhkan Al-Sam'ani sangat tidak berdasar.

Ibnu Hajar mengatakan, andaikata ada dugaan keberpihakan itu sangatlah wajar. Menurut Ibnu Hajar, hal itu bisa terjadi mengingat seringnya Al-Syahrastani berdialog dan berdebat dengan sekte Al-Bathiniyah.

Karena itu, orang mengira Al-Syahrastani adalah seorang Syiah. Padahal, menurut Ibn Hajar, tindakannya itu dilakukan semata-mata bertujuan memaparkan dan menjelaskan pemikiran Al-Bathiniyah.

Lima persoalan

Guna mendukung pemahaman yang utuh dan menyeluruh dalam studi sekte dan agama, Al-Syahrastani mencantumkan lima persoalan dan bahasan yang penting diketahui.

Kelima pendahuluan tersebut tercantum dalam mukadimah. Pertama, ragam dan kategorisasi penduduk dunia. Menurut Al Syahrastani, kategorisasi penduduk dunia bisa dilakukan berdasarkan letak geografi ataupun suku bangsa, seperti suku Arab dan non-Arab (ajam), seperti Romawi dan India.

Sementara itu, kriteria yang digunakan sebagai acuan pengelompokan dalam kitab ini adalah agama dan keyakinan. Kelompok yang dikategorikan berdasarkan agama secara mutlak, misalnya Muslim, Nasrani, dan Yahudi.

Menurut Al-Syahrastani, dari masing-masing penganut agama tersebut, lantas muncul cabang-cabang sekte. Umat Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, Nasrani 72 kelompok, dan Muslim terbagi 73 bagian. Dari tiap-tiap umat beragama itu, hanya satu kelompok yang akan selamat karena menjalankan ajaran agamanya secara lurus.

Hal ini disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya yang menyatakan bahwa umat Islam akan terpecah sebanyak 73 golongan dan yang selamat satu, yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Pendahuluan kedua, Al-Syahrastani menyebutkan lima kaidah yang merupakan poros perdebatan dan polemik di kalangan sekte-sekte Islam. Kaidah pertama tentang konsep sifat dan tauhid yang mencakup polemik sifat-sifat wajib, jaiz (boleh), dan mustahil bagi Allah. Terkait ini, golongan yang berselisih pandang ialah Asy'ariyah, Karamiyah, Mujassimah, dan Mu'tazilah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement