REPUBLIKA.CO.ID, Kaidah kedua, qadha dan qadar yang mencakup perselisihan perihal posisi kehendak dan tindakan manusia dikaitkan dengan takdir dan ketetapan Tuhan.
Kelompok yang sering memperdebatkan masalah ini adalah Qadariyah, Najjariyah, Jabariyah, Asy'ariyah, dan Karamiyah.
Kaidah ketiga, polemik tentang janji, ancaman, asma Allah, dan hukum. Polemik yang mencuat dari kaidah ini di antaranya adalah masalah iman, tobat, dan pengharapan (irja). Terdapat perbedaan antara kaum Murjiah, Wai'diyah, Mutazilah, Asya'ariyah, dan Karamiyah.
Kaidah keempat, rasionalitas dan wahyu, lalu risalah serta imamah (kepemimpinan). Contoh permasalahan yang terindikasikan dari kaidah terakhir ini adalah persoalan terkait logika mana yang dipakai untuk menentukan baik dan buruk sebuah perkara, apakah logika akal atau wahyu.
Perdebatan ini muncul di kelompok Khawarij, Mu'tazilah, Karamiyah, dan Asy'ariyah. Berangkat dari kaidah-kaidah ini, Al-Syahrastani menyatakan, sekte-sekte yang ada bisa dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar, yaitu Qadariyah, Shifatiyah, Khawarij, dan Syiah.
Kemudian, persoalan ketiga adalah penjelasan tentang fitnah yang muncul pertama kali di alam semesta. Al-Syahrastani berpandangan, polemik pertama yang mencuat dipicu oleh pembangkangan iblis yang menentang perintah-perintah Allah. Iblis menggunakan argumen dan sikap congkak.
Pembahasan keempat yang dipaparkan oleh Al-Syahrastani adalah benih-benih perbedaan di kalangan umat Islam. Menurut catatan Al-Syahrastani, perbedaan pertama yang muncul di tengah-tengah kaum Muslim adalah perbedaan yang terjadi saat Rasullullah terserang penyakit yang menyebabkan beliau wafat.
Kala itu, Rasulullah hendak menuliskan wasiat, namun oleh sejumlah sahabat, di antaranya Umar bin Khattab, keinginan tersebut sempat dihalangi-halangi. Ini karena para sahabat merasa khawatir akan kepergian Rasulullah. Sementara itu, pada pendahuluan kelima, Al-Syahrastani membahas metodologi yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan Al-Milal.
Sistematika penulisan Al-Milal
Al-Syahrastani menulis kitabnya dalam dua jilid. Jilid yang pertama terdiri atas tiga bab, selain lima pendahuluan yang telah dikupas di atas. Sementara itu, bab-bab berikutnya menguraikan asal usul, gagasan dan pemikiran sekte dalam Islam, serta ulasan tentang Ahlul Kitab dan agama lain yang tingkatan kitab sucinya di bawah Islam dan Ahlul Kitab.
Pada bab pertama, penulis menjabarkan sekte-sekte yang bermunculan dalam Islam. Jumlah sekte yang ditulis Al-Syahrastani mencapai 73 golongan. Sekte pertama yang disebutkan adalah Al-Mu'tazilah. Kelompok yang berada di bawah sekte Al-Mu'tazilah ada 12 kelompok, yakni Al-Washiliyah, Al-Hudzailah, Al-Nidzhamiyah, Al-Khuthabiyah, Al-Basyariyah, Al-Mu'ammariyah, Al-Mardariyah, Al-Tsamamiyah, Al-Hisyamiyah, Al-Jahidiyyah, Al-Khayathiyyah, dan Al-Jubaiyah.