REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah belum memikirkan kandidat untuk menggantikan posisi Wakil Menteri ESDM. Pembahasan mengenai itu pun belum dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama para menterinya. “Belum ada pengganti Wamen ESDM. Pertemuan dengan Presiden pun belum sampai ke situ,” kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa di istana kepresidenan, Senin (23/4).
Diakuinya, pengajuan nama Widjajono Partowidagdo untuk menduduki jabatan Wamen ESDM merupakan ide dari Ketua Umum PAN ini. Tetapi, untuk pengajuan orang baru lagi, ia harus menunggu dari Presiden SBY. Karena, diangkat atau tidaknya seseorang sebagai pejabat negara sepenuhnya menjadi hak prerogratif Presiden.
“Kalau beliau meminta (untuk mengajukan nama baru Wamen ESDM). Karena itu hak prerogatif presiden,” katanya. Menurutnya, posisi Wamen ESDM sangat strategis dan diperlukan oleh pemerintah. Karena, bidang yang harus ditangani sangat kompleks dan banyak seperti mineral, migas, dan oli.
Meski ditinggalkan salah satu pemberi dan penentu desain kebijakan ESDM, Hatta menegaskan pemerintah memiliki sistem, sehingga kebijakan tetap akan diteruskan dan digodog lebih jauh. “Tidak akan menghambat kebijakan pemerintah. Kita kan punya sistem,” katanya.
Seperti diberitakan Wamen ESDM Widjajono Partowidagdo meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir pekan lalu. Guru besar ITB ini mewariskan ide-ide seputar kebijakan ESDM. Tak jarang ia dianggap sebagai think tank dari kebijakan pemerintah mengenai energi. Ia juga dikenal gigih menyuarakan kebijakan untuk mengkonversi BBM ke BBG.