REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pendekatan dua instansi, TNI dan Polri perlu dilakukan dan bisa menjadi jawaban permasalahan yang terjadi belakangan, yakni bentrok Brimob - Kostrad di Gorontalo pekan lalu. Pandangan itu disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementrian Pertahanan (Kapuskom Publik Kemenhan), Brigjen TNI Hartind Asrin.
Menurut dia, ketidakdekatan antara dua lembaga negara tersebut menjadikan suasana di lapangan menjadi tidak harmonis. "Jadi TNI dan Polri itu harus bersinergi," ungkapnya, Senin (24/3).
Menurut dia, ketidakeratan dua lembaga tersebut juga dikarenakan para pimpinan tidak saling mendekatkan diri. Karena itu, Asrin menganggap dengan kedekatan yang ditempuh oleh para pimpinan dua lembaga tersebut, maka akan menjadi cara dari menghilangkan arogansi yang ada.
Ia juga menganggap bahwa saat ini menjadi momentum yang tepat bagi para pimpinan TNI dan Polri untuk bersatu. Keterlibatan dan kedekatan dua instansi dalam penyelesaian kasus , seperto geng motor dan bentrokan di Gorontalo dapat menjadi awal mula. "Kalau dua instansi ini bersatu, arogansi yang sering terjadi dapat menghilang," ujarnya.