Senin 23 Apr 2012 18:05 WIB

Gas Dihentikan, Israel Ancam Serang Mesir

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pipa yang mengalirkan gas alam dari Mesir ke Israel
Foto: JTA
Pipa yang mengalirkan gas alam dari Mesir ke Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Staf Kepala militer Israel Mayor Jenderal Benny Gantz memeringatkan bahwa pasukan Israel siap untuk menyerang Mesir, Senin (23/4). Komentar tersebut muncul setelah Mesir membuat keputusan menghentikan pasokan gas alam ke Israel.

Langkah Mesir dianggap melanggar perjanjian perdamaian Camp David, yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 1979. Alarabiya melaporkan, pemimpin oposisi Israel, Shaul Mofaz, memeringatkan krisis Mesir dan Israel belum pernah terjadi sebelumnya dan kebijakan Mesir, ia sebut pelanggaran terhadap perjanjian ekonomi.

Dalam pernyataan terseut, Mofaz meminta campur tangan Amerika Serikat untuk menyelesaikan masalah kedua negara. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman,  mengatakan kepada stasiun radio Israel,  pembatalan kesepakatan itu bukan pertanda baik.

Namun pihaknya masih melihat keputusan tersebut sebagai sengketa perdagangan. "Kami ingin memahami ini sebagai sengketa perdagangan. Saya pikir untuk mengubah sengketa bisnis ke dalam perselisihan diplomatik akan menjadi suatu kesalahan,"katanya.

Anggota Knesset Binyamin Ben-Eliezer, yang menandatangani kesepakatan gas dengan Mesir selama masa jabatannya sebagai menteri infrastruktur, mengatakan, pemutusan kesepakatan ini sebagai indikasi konflik Israel dan Mesir.

 Dia mengklaim perusahaan energi Mesir tidak bisa menghentikan kesepakatan tanpa dukungan pemerintah. "Ini keputusan  politik. Sebuah perusahaan swasta tidak dapat menghentikan kesepakatan antara negara,"katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement