Selasa 24 Apr 2012 17:54 WIB

Ada Jahitan di Tubuh dan Mata Tiga Jenazah TKI

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Chairul Akhmad
Jenazah (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dugaan praktik jual beli organ tubuh tiga jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tewas di Malaysia berasal dari keberadaan jahitan di tubuh dan mata korban-korban tersebut.

Koordinator Koslanta NTB, Muhammad Saleh, menjelaskan keberadaan jahitan tersebut tidak masuk akal karena salah satu  korban ditembak hanya di bagian kepala. "Apa hubungannya otopsi sampai membuka tubuhnya. Padahal yang ditembak kepala," ungkap Saleh saat dihubungi Republika, Selasa (24/4).

Bahkan, Saleh mengaku informasi tersebut hanya didapatkan dari dokumen yang dikirim kepolisian dan rumah sakit Malaysia. Saleh menjelaskan mata kanan dan kiri tiga jenazah telah dijahit.

Selain itu, terdapat jahitan dari dada kiri ke kanan dan dari perut kiri ke kanan masing-masing korban. "Jahitan ada di atas dada, dekat lengan kiri dan kanan, ke dada, kemudian ke bawah perut terus bersambung ke tangan," ungkap Saleh. 

Dia pun mengeluhkan minimnya informasi dalam dokumen tersebut mengenai kronologis penembakan. Bahkan, tutur Saleh, hingga saat ini pihak keluarga tidak mengetahui jenis tindak pidana yang dilakukan oleh para korban. Selain itu, ujarnya, dokumen tersebut tidak 'diteruskan' kepada pihak lain yang berwenang. Sehingga pihak keluarga agak sulit meminta pertanggungjawaban.

Oleh karena itu, Saleh meminta kepada polisi untuk mengotopsi ulang tiga jenazah beridentitas Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28). Pasalnya, kata Saleh, hasil otopsi bisa memperlihatkan kepada keluarga dan rakyat Indonesia, apa sebenarnya yang terjadi kepada tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement