REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Sejak sepekan terakhir, diisukan Densus 88 Anti Teror, kembali mengendus keberadaan teroris di Bali. Bahkan menurut satu sumber, pasukan khusus pengejar kelompok teroris itu sudah menyebar di lima titik di Kota Denpasar.
Namun ketika dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hariadi, membantah isu itu.
Menurut Hariadi, pihaknya belum mendapat informasi apa pun mengenai keberadaan Densus 88 maupun teroris di Bali. "Kalau memang belum ada informasi apa-apa, maka keterangan apa yang harus saya berikan," katanya, Selasa (24/4).
Sementara itu, sumber Republika menyebutkan kelompok teroris yang sudah masuk ke Bali merupakan gabungan dari beberapa kelompok dari beberapa daerah.
Kelompok teroris itu sebutnya, sebelumnya sudah melakukan pertemuan di salah satu daerah di Pulau Jawa. Kabarnya, kelompok ini akan membuat kerusuhan di Bali, lantaran mereka tidak senang melihat Bali dalam keadaan aman.
"Mereka seperti tidak senang melihat Bali aman dan tenang, makanya ingin menjadikan Bali sebagai target," kata si sumber.
Bulan lalu, Densus 88 juga mengendus keberadaan teroris di Bali. Kendati Densus 88 mengklaim lima kawanan terduga teroris yang mati tertembak di Sanur dan jalan Pulau Soputan Denpasar adalah teroris, namun sejumlah pihak menyangsikannya, dan menyebut mereka hanya sebagai kawanan perampok.
Berdasarkan pengamatan Republika, sejak beberapa hari terakhir pengamanan di beberapa tempat di Denpasar dan di Kabupaten Badung terlihat lebih ketat. Di Desa Beringkit Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung misalnya, beberapa hari terakhir hampir pada malam hari dilakukan operasi terpadu. Namun, salah seorang petugas menyebutkan bahwa operasi itu merupakan operasi rutin yang digelar Polres setempat.