Selasa 24 Apr 2012 18:56 WIB

Istri Mendiang Widjajono Ikut Rapat Kabinet Terbatas

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Istri mendiang almarhum Widjajono Partowidagdo, Ninasapti Triaswati (tengah) berbincang dengan Presiden SBY bersama Ibu Negara saat melayat ke rumah duka, Ahad (22/12) lalu.
Foto: Abror/Antara
Istri mendiang almarhum Widjajono Partowidagdo, Ninasapti Triaswati (tengah) berbincang dengan Presiden SBY bersama Ibu Negara saat melayat ke rumah duka, Ahad (22/12) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga hari pascameninggalnya Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, sang istri Ninasapti Triaswati tampak hadir dalam rapat cabinet terbatas bidang ekonomi di Kantor Presiden.

Ekonom Universitas Indonesia ini hadir sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) untuk dimintai rekomendasi tentang kebijakan bahan bakar minyak (BBM). "Saya hadir sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional," katanya, Selasa (24/4).

Pada sidang itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima paparan dari KEN dan Komite Inovasi Nasional (KIN) mengenai kebijakan ekonomi. Nina mengatakan, rekomendasinya untuk pemerintah adalah agar pemerintah melanjutkan untuk meningkatkan efisiensi, agar tidak membebani anggaran dan mengelola BBM supaya secara sosial diterima.

Malam ini, ia tampak tegar dan tidak lagi diselimuti nuansa berkabung karena ditinggal suami tercinta. Ia bahkan mengatakan hal tersebut bukanlah suatu masalah. ”Dalam agama kita tahu itu (kematian) hanya berpindah dari dunia fisik ke dunia lain, bukan hilang, yang masih hidup berjalan saja,” ujarnya.

Wamen ESDM, Widjajono Partowidagdo, Guru Besar Ilmu Teknik Perminyakan dari Isititut Teknologi Bandung, meninggal dunia Sabtu (21/4) saat melakukan pendakian di Gunung Tambora, di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement