REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Amerika Serikat ternyata memiliki 'timbunan' senjata di Israel senila 800 juta dolar (Rp7,5 triliun) dan jumlah itu masih akan bertambah. Informasi itu berdasar laporan Laporan Kongres AS dan hasil liputan jaringan media Israel, Arutz Sheva.
Senjata itu disimpan di bawah program Stok Cadangan Perang Sekutu-Israel (WRSA-I) yang dioperasikan oleh Komando Negara Bagian Eropa (EUCOM). Dalam daftar terdapat peluru kendali, kendaraan lapis baja dan amunisi artileri.
Peralatan itu ditransfer ke Israel 'untuk digunakan oleh Amerika Serikat dan dengan seizin AS, untuk keperluan Israel dalam situasi darurat."
AS pernah memberikan persetujuan kepada Pasukan Pertahanan Israel dalam Perang Libanon Kedua pada 2006, bunyi laporan tersebut.
Israel telah mempromosikan 'kerjasama strategis' sejak 1980-an dengan mengundang penempatan persenjataan dan peralatan perang AS di pangkalan militer AS dalam masa perang.
Saat penempatan awal, AS mengirimkan persenjataan senilai 100 juta dolar AS namun kini telah bertambah menjadi 800 juta dolar pada 2010. Pada tahun itu pula amandemen Kongres memperpanjang hak Presiden untuk mentransfer kelebihan peralatan pertahanan ke Israel yang kini menjadi timbunan di sana. Berdasar amandemen juga, pasokan senjata akan ditingkatkan menjadi 1,12 miliar dolar AS (Rp11 trilunan).