REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk. optimistis dapat membangun industri tenaga surya (solar cell) pada tahun 2012, di mana BUMN jalan tol ini berencana menggandeng PT PLN Persero dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
"Kita akan menjadi pionir untuk pembangunan tenaga surya," kata Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, pembangunan industri tenaga surya ini dilatarbelakangi keinginan perseroan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) guna menerangi ruas-ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga. Selain itu, perseroan juga berniat menekan ketergantungan pasokan listrik dari PT PLN Persero.
"Bila terus menerus kita gunakan BBM, maka produksi BBM akan berkurang, dan kami juga akan membantu pemerintah dengan menggunakan cara lain," katanya.
Adityawarman menilai, dengan membangun industri tenaga surya, perseroan sudah membantu pemerintah untuk menekan konsumsi BBM. Saat ini, perseroan berencana menggunakan tenaga surya untuk ruas tol mulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga Cawang sepanjang 30 kilometer.
"Diharapkan Mei 2012 sudah beroperasi," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Logistik dan Manufaktur Sumaryanto Widayatin mengatakan pemerintah berencana membangun industri tenaga surya terbesar di Indonesia berkapasitas 30 megawatt dengan nilai investasi 30 juta dolar AS (Rp275,19 miliar).
"Akan dibuat perusahaan patungan antara PLN, Wika, dan PT Jasa Marga," kata Sumaryanto